arrahmahnews

Abu Janda Al-Boliwudi: GA PUNYA JASA GA USAH NGATUR

Suara Rakyat, Arrahmahnews.com – Assalamualaikum, selamat pagi! Miris rasanya hati Ustad pagi-pagi membaca ocehan oknum di beranda medsos, ataupun racauan komentar di laman Ustad, masih banyak yang MENGAKU Muslim tapi begitu mudah mengkafir-kafirkan saudara non muslim, lebih parahnya kepada sesama Muslim (aliran Syiah). (Baca juga: Abu Janda Al-Boliwudi: Kelompok Radikal Pengkhianat NKRI, Persatuan dan Islam)

Indonesia Milik Semuanya

Sebenarnya apa HAK para WAHABI ini untuk mengkafir-kafirkan sesama manusia hanya karena ia beda agama, beda aliran? Dimana letak HAK para WAHABI ini teriak-teriak pemerintahan RI adalah THOGUT (berhala kafir), apalagi sampai ingin Binasakan Pancasila untuk dirikan KHILAFAH.. (Baca juga: Tunisia Sita 25 Ton Buku-Buku Takfiri Wahabi)

COBA JELASKAN.. APA JASA mereka untuk negeri ini sampai mereka merasa punya “HAK” untuk mengkafirkan saudara sebangsa seenaknya hanya karena ia beda agama/aliran? (Baca juga: Teroris Al-Qaeda, Ahrar al-Sham, ISIS Adalah Gerombolan Perampok Berbaju Islam)

COBA JELASKAN.. APA JASA mereka untuk negeri ini sampai mereka merasa punya “HAK” untuk menyebut pemerintah RI sebagai “Berhala Kafir” dan berniat untuk dirikan Khilafah BINASAKAN PANCASILA?

COBA JELASKAN APA JASA WAHABI UNTUK INDONESIA?

Wahabi Neo Imperialis

Sementara ketika Kemerdekaan Republik ini diperjuangkan oleh setiap tetes darah & tangis para anak bangsa TAK HANYA Muslim tapi juga NON Muslim, yang bahu membahu mengusir penjajah. Adakah Wahabi ikut meneteskan darah?

Satu-satunya yang diteteskan Wahabi adalah AIR MATA BUAYA ketika teriak Muslim Indonesia teraniaya dibawah pemerintahan “bathil” yang harus digulingkan demi penegakkan Syariah & Khilafah. Syariah & Khilafah Islam kah? BUKAN, Syariah & Khilafah Wahabi lebih tepatnya. Nauzubillah. (Baca juga: Negara Khilafah Bukan Sistem Islam Tapi Sistem Negara Teroris)

Ketika beribu, bahkan jutaan NASIONALIS mengorbankan jiwa raga mereka kehilangan rumah, orang tua, anak, sanak saudara, demi membela suatu keyakinan akan persatuan suku suku bangsa dibawah Panji NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), lalu Wahabi seenaknya menyebut NKRI sebagai idealisme THOGUT (berhala kafir)?

DIMANA WAHABI ketika putri Maluku Martha Christina Tiahahu yang non muslim mengangkat senjata melawan Kolonial Belanda??

DIMANA WAHABI ketika Kapitan Pattimura (Thomas Matulesy) yang non muslim merebut benteng Belanda pada tahun 1817??

DIMANA WAHABI ketika Wolter Monginsidi yang non muslim memperjuangkan kemerdekaan??

DIMANA WAHABI ketika Agustinus Adisutjipto yang non muslim gigih melawan pendudukan Belanda sampai namanya diabadikan menjadi nama Bandara di Yogyakarta??

DIMANA WAHABI ketika Yos Sudarso yang non muslim gugur dalam pertempuran diatas KRI Macan Tutul?? Nauzubillah

Negara ini Republik Indonesia berdiri diatas ribuan jiwa, darah & tetes air mata NON MUSLIM yang ikut memperjuangkan kemerdekaan mengusir Belanda. Tiba tiba Wahabi ANAK KEMARIN SORE datang ke negeri ini mengkafir-kafirkan para anak Pejuang ini?? (Baca juga: Profil Pejuang Kemerdekaan John Lie Tjeng Tjoan)

Bhinneka Tunggal Ika “Berbeda-beda tetapi tetap satu”, adalah WASIAT para pendiri bangsa kepada kita semua agar saling-menghormati, menghargai perbedaan & menjunjung toleransi. SELARAS DENGAN firman Allah, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku AGAR KAMU SALING KENAL-MENGENAL.”. (Al-Quran, Surat Al-Hujarat 49 : 13) PLURAL ADALAH MANDAT ALLAH. wass.wr.wb. Selamat beraktivitas! (ARN/MM)

‪#‎IslamTanpaMengkafirkan, ‪#‎ITM, #IndonesiDaruratKhilafah, #IslamToleran, #IslamCintaPersatuan, #IslamCintaNasionalisme

Sumber: Akun Facebook Abu Janda Al-Boliwudi

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: