MOSKOW, Arrahmahnews.com – Badan Intellijen Asing Rusia (SVR) melaporkan bahwa dua agen CIA telah ditangkap dan ditahan atas dugaan “mendalangi” kecelakaan pesawat Sinai pada penerbangan 9268.

Spetsnaz, Pasukan Khusus Rusia, Jago dalam Infiltrasi, Penyusupan dan Sabotas
SVR percaya bahwa penerbangan 9268 telah dimanipulasi agar terbang pada ketinggian sangat rendah oleh dua agen CIA, dan kemudian ditembak jatuh oleh rudal buatan Inggris yang dibeli oleh Arab Saudi dan diberikan kepada ISIS. (Baca juga: Pesawat Komersil Rusia ‘Kogalymavia’ yang Membawa 224 Orang Penumpang Jatuh di Mesir)
Setelah penangkapan dua “aset” CIA ini dan peralatan “sangat canggih” mereka, menurut laporan tersebut, “penerbangan khusus” Kementerian Darurat (EMERCOM) milik Rusia ini kemudian terbang ke ibukota Yaman, Sana’a dimana mereka mendarat dengan sukses dan tak terendus media karena adanya bencana siklon yang melanda Yaman.
Setelah “penerbangan khusus” EMERCOM ini mendarat di Sana’a, laporan ini mengatakan bahwa dua “aset” CIA dan peralatan mereka, bersama dengan pasukan Spetsnaz yang menangkap mereka, kemudian berniat menerbangkan pesawat kembali tetapi tidak diizinkan untuk lepas landas lagi oleh militer Saudi yang berada di bawah kendali rezim Obama membombardir bangsa ini dan menjadikan rakyatnya berada dalam kondisi kelaparan yang parah. (Baca juga: Pasukan Khusus Rusia Gagalkan Serangan Teroris)
Dalam beberapa jam kemudian, menurut laporan tersebut, bagian “penanggulangan” Angkatan Udara yang menghadapi Saudi pada akhirnya berhasil, sehingga memungkinkan “penerbangan khusus” EMERCOM ini untuk terbang dari Sana’a dan kembali dengan selamat ke wilayah udara Federasi Rusia.
Laporan tersebut kemudian juga menjelaskan bahwa pelarangan yang dilakukan presiden Putin terhadap semua penerbangan ke kawasan tidak mungkin dibuat sebelum suksesnya penghapusan dua aset CIA dan peralatan canggih mereka dari Yaman Sabtu pagi, dan yang kemudian penerbangan spesialnya yang dilindungi oleh pesawat Hercules C-130 milik penerbangan militer Iran terbang menuju Suriah dan membuat bingung/mendistorsi sistem radar militer Barat.
Kekhawatiran Federasi bahwa rezim Obama akan berusaha untuk menghancurkan penerbangan khusus EMERCOM ini, muncul ketika AS bergegas menerbangkan satu skuadron pesawat tempur -15 F ke basis mereka di Turki, dimana misi mereka satu-satunya di kawasan sudah terencana menargetkan pesawat Rusia yang menyerang teroris ISIS. (Baca juga: AS Kirim 50 Ton Senjata ke Teroris di Suriah)
Bahkan yang lebih mengejutkan menurut laporan ini adalah, dikatakan bahwa dalam waktu 72 jam dari jatuhnya pesawat 9268 diatas Mesir, baik CIA maupun Saudi mengumumkan bahwa mereka akan menyediakan kepada para teroris yang beroperasi di Suriah lebih banyak lagi alat penembak rudal yang sanggup menjatuhkan pesawat penerbangan sipil. (Baca juga: Terowongan Suplai Senjata ISIS Terkuak)
Dengan pemerintah Inggris yang “tahu benar” bahwa rudal mereka telah menjatuhkan Penerbangan 9268, dan rezim Obama mengetahui keterlibatan CIA dalam hal ini, laporan itu kemudian menyimpulkan bahwa tidak mengherankan bahwa para sekutu Barat itu kemudian membanjiri media-media propaganda mereka dengan “cerita “bahwa bencana ini disebabkan oleh bom. Inggris mengeluarkan pernyataan bahwa insiden Sinai disebabkan oleh bom yang diletakkan di pesawat, dan hal itu di amini oleh Obama. Sebuah klaim yang tidak diterima SVR dan menyebabkan Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan keterkejutannya bahwa jika para penghasut perang di Barat itu memiliki informasi rahasia soal jatuhnya pesawat, mengapa tidak membaginya dengan Rusia? (ARN/RM/YourNewsWire)
