Arrahmahnews.com – Rencananya AS akan mengirim pasukan lebih banyak ke Eropa secara bergilir untuk melawan potensi serangan Rusia atau sama dengan “pendudukan militer” di negara-negara Eropa Timur, seorang analis geopolitik di Eropa mengatakan. (Baca juga: Kapal Perang Rusia Tembakkan 26 Rudal ke Posisi ISIS di Suriah dari Laut Kaspia; VIDEO)
“Apa yang terjadi saat ini adalah militer AS menduduki Latvia, Lithuania dan Polandia dengan dalih agresi Rusia,” kata Joaquin Flores, direktur Pusat Studi sinkretis di Belgrade, Serbia.
“Kalau kita benar-benar melihat kebijakan Rusia, kita dapat melihat bahwa tidak ada kebijakan menyerang atau mengendalikan negara-negara Baltik dan Polandia sama sekali,” Flores mengatakan kepada Press TV pada hari Senin (9/11). (Baca juga: Arab Saudi Berusaha Membentuk NATO ARABI)
“Ini adalah pendudukan militer AS di negara-negara yang rasanya telah kehilangan kontrol dengan menggunakan “ancaman Rusia”. ancaman phantom agresi Rusia, sebagai dalih untuk pendudukan militer di negara-negara berdaulat lainnya,” tambahnya.
Forum di Simi Valley, California, akhir pekan lalu, para pejabat militer senior AS mengusulkan rencana untuk memperluas kehadiran Amerika di Eropa dalam upaya untuk melawan Rusia, Wall Street Journal melaporkan pada Minggu. (Baca juga: Langkah NATO dan AS Mengancam Seluruh Kawasan)
Langkah-langkah baru akan memungkinkan kehadiran Brigade Angkatan Darat AS di Eropa pada waktu tertentu, dan akan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Philip Breedlove, komandan sekutu dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), mengatakan ia ingin pasukan lebih berkomitmen untuk Eropa secara rotasi.
General Mark Milley, kepala staf Angkatan Darat AS, mengatakan Angkatan Darat akan beradaptasi dalam pelatihan untuk memastikan bahwa militer AS mampu menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh pasukan Rusia.
AS telah berjanji mengembangkan basis pelatihan militer di enam negara yang berdekatan dengan perbatasan Rusia, termasuk Latvia, Estonia dan Lithuania, serta Polandia, Bulgaria dan Rumania.
Flores mengatakan bahwa Washington sedang mengejar agenda geologi sendiri di Eropa dengan penyebaran militer yang direncanakan, tapi ada tekanan politik yang besar di beberapa negara Eropa. “Terutama perang psikologis yang dilakukan terhadap populasi Latvia, Lithuania dan Polandia,” tegasnya. (ARN/PTV)
