ADEN, Arrahmahnews.com – Badai Siklon Megh yang menghantam pulau Socotra di negara yang sedang dilanda perang, Yaman, mengakibatkan 6 orang tewas. Badai Megh ini adalah badai langka kedua yang menyerang Yaman dalam satu minggu terakhir. Bertambahnya korban tewas ini diungkapkan oleh seorang pejabat setempat pada hari Senin(9/11) kemarin.
“Kematian yang disebabkan siklon kedua yang menghantam wilayah tersebut pada hari Minggu, termasuk juga dua wanita, sedang tiga orang lainnya dinyatakan hilang sementara puluhan mengalami luka-luka,” ungkap seorang pejabat yang diwawancarai AFP melalui saluran telepon.
“Kebanyakan korban tewas saat rumah-rumah mereka tenggelam,” katanya tanpa mau disebutkan namanya.
https://youtu.be/inVrKVQh2dYSiklon tersebut menyebabkan kepanikan besar dan meningkatkan jumlah korban penduduk setempat yang minggu lalu sudah sangat kepayahan akibat bencana siklon Chapala.
“Angin, hujan, dan banjir telah surut beberapa jam terakhir, namun badai telah menyebabkan kerusakan besar pada rumah-rumah penduduk,” kata pejabat itu.
Pulau di laut Arabia itu terletak 350 km(210 mil) dari pulau utama Yaman.
Menteri Perikanan Fahd Kavieen, yang berasal dari Socotra sendiri, mendesak PBB dan negara tetangganya Oman, pada hari Minggu kemarin, untuk “segera menurunkan tim darurat untuk menyelamatkan warga” di pulau “yang sekarang menghadapi badai besar untuk yang kedua kalinya.
Mohammed Alarqbi dari Badan Lingkungan Socotra menyatakan bahwa untuk Socotra, Siklon Megh lebih buruk dari Chapala karena melewati langsung pulau tersebut.
Menurut Alarqbi, kerusakan material dalam siklon ini juga jauh lebih besar daripada Chapala. Banyak warga yang melarikan diri dari pesisir utara ke sejumlah sekolah, universitas dan rumah sakit.
Megh diperkirakan menghantam pesisir timur Aden pada hari ini, Selasa(10/11). Kecepatan putaran angin Megh mencapai 90 hingga 120 kilometer per jam.
Badan Koordinasi Kemanusiaan PBB melaporkan lebih dari 230 ribu orang di pulau utama Yaman akan terpapar hujan deras dan angin kencang, terutama di wilayah Abyan dan Al Bayda. (ARN/RM/DailyTimes)
