arrahmahnews

PM Turki; Jika Terancam, Kami Akan Serang Suriah

ANKARA, Arrahmahnews.com – Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan negaranya tidak akan ragu-ragu untuk menyerang Suriah jika terancaman.

Dia membuat komentar dalam sebuah wawancara langsung yang disiarkan oleh TRT pada hari Selasa (10/11), mengatakan bahwa Ankara akan merespon dengan serangan udara dan darat untuk setiap ancaman yang timbul dari negara Suriah. Namun, Davutoglu tidak menyebutkan sumber potensi ancaman tersebut. (Baca juga: Turki, Qatar, Emirat Pindahkan Ratusan Teroris dari Suriah ke Yaman)

Perdana menteri Turki menekankan bahwa negaranya harus memainkan peran yang lebih signifikan dalam koalisi pimpinan AS yang konon menargetkan posisi teroris ISIS di Suriah dan Irak.

Sejak akhir September 2014, AS bersama dengan beberapa sekutunya, dilaporkan telah melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah tanpa otorisasi dari Damaskus atau mandat PBB.

Serangan udara di Suriah merupakan perpanjangan dari kampanye udara pimpinan AS terhadap dugaan posisi ISIS di Irak, yang dimulai pada bulan Agustus tahun lalu. Banyak yang mengkritik ketidakefektifan penyerangan tersebut.

AS dan beberapa sekutu regional, termasuk Turki, Arab Saudi dan Qatar, telah memberikan dukungan setia kepada kelompok teroris Takfiri yang melawan pemerintah Suriah. (Baca juga: Semakin Seru! Pasca Bertemu Assad, Putin Telepon Saudi Dan Turki, Ada apa?)

Reformasi di Turki

Di tempat lain dalam sambutannya, Davutoglu mengatakan Turki berencana untuk melaksanakan reformasi ekonomi, sosial dan peradilan dalam enam bulan ke depan. (Baca juga: 18 Tewas Dalam Bentrok Antara Pemerintah Turki Dan Pemuda PKK)

Menunjuk ke pembicaraan damai yang macet antara pemerintah Turki dan Kurdi, perdana menteri mengatakan Turki tidak akan mengorbankan “perjuangan melawan terorisme” untuk proses perdamaian.

Turki telah terlibat dalam salah satu operasi militer terbesar di wilayah perbatasan selatan di masa lalu. Militer Turki telah melakukan serangan terhadap dugaan posisi teroris ISIS di utara Suriah serta orang-orang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) militan di Irak utara dan tenggara Turki.

Operasi mulai dilancarkan sejak serangan bom mematikan pada 20 Juli lalu di Turki selatan, kota Suruc, di mana lebih dari 30 orang meninggal. Pemerintah Turki menuding ISIS dibalik pengeboman itu.

Kampanye militer Ankara melawan PKK telah menghancurkan perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada tahun 2013. (ARN/Anadolu)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: