arrahmahnews

“Shadow Commander” Pimpin Pasukan Gabungan Bebaskan Total Bandara Kuweires

DAMASKUS, Arrahmahnews.com – Operasi Gabungan pro-pemerintah di Suriah berhasil menyingkirkan 2,5 tahun blokade atas pangkalan militer Kuweires setelah menewaskan ratusan teroris ISIS pada hari Selasa (10/11). Sebuah informasi menyebut bahwa kemenangan besar serangan darat tersebut berada dibawah komando langsung Komandan Utama yang sangat terkenal, Mayor Jendral Qassem Soleimani. (Baca juga: Operasi Gabungan Suriah Siapkan Langkah Final Rebut Kembali Bandara Strategis Kuweires)

Pasukan Suriah langsung menuju ke bandara Kuweires di akhir hari berlangsungnya operasi besar-besaran tersebut.

Pertempuran sengit terjadi di sekitar bandara Kuweires semenjak Selasa (10/11) pagi dan setelah itu, pasukan Suriah dikabarkan berhasil menjinakkan ladang ranjau ISIS sebelum mereka menemui langsung teman-temannya di dalam pangkalan tersebut. (Baca juga: Operasi Sapu Bersih Pasukan Relawan Sunnah-Syiah Bersatu Tumpas ISIS)

Beredar laporan yang masih belum bisa dikonfirmasi, bahwa Mayor Jendral Qassem Soleimani memimpin langsung pertempuran darat tersebut. Sumber dari kedua pihak yang berperang mengatakan bahwa Jenderal Soleimani adalah komandan lapangan yang memberi komando langsung kepada tentara Suriah, NDF, setidaknya untuk dua hari terakhir.

FNA sendiri hingga berita diturunkan menyebut belum bisa mengkonfirmasi maupun menolak laporan tersebut secara independen.

Pasukan Suriah, Pasukan Pertahanan Nasional (NDF) dan pasukan rakyat, didukung serangan udara dari jet-jet tempur Rusia, melancarkan ronde terakhir operasi gabungan satu bulan lebih melawan posisi-posisi teroris ISIS di timur Aleppo dekat dengan bandara Kuweires Selasa pagi dan memenangkan kendali penuh atas Jalan raya Aleppo-Raqqa.

Serangan dilaksanakan dari berbagai arah dan berakhir dengan membersihkan beberapa desa dari ISIS. Ratusan militan ISIS tewas atau terluka dalam operasi pagi itu.

Pasukan Suriah Singkirkan Blokade Bandara Kuweires di Bawah Komando Jendral Bayangan Qassem Soleimani

Pada tahap berikutnya, Suriah dan Angkatan Udara Rusia secara besar-besaran menargetkan benteng terakhir dari militan ISIS disekitar pangkalan udara Kuweires.

Selain serangan udara Suriah dan Rusia, artileri dan mortir milik unit tentara juga menembaki benteng ISIS untuk melemahkan sebanyak mungkin garis pertahanan mereka sebagai dasar bagi para pejuang operasi gabungan untuk meluncurkan tahap akhir dari operasi bersama mereka mengangkat blokade yang telah berlangsung selama hampir 2,5 tahun di pangkalan udara Kuweires. (Baca juga: Ratusan Teroris ISIS Melarikan Diri Akibat Serangan Serempak Suriah, Rusia, dan Hizbullah)

Badan intellijen mengatakan bahwa ratusan milisi ISIS melarikan diri dari wilayah Kuweires menuju daerah-daerah yang lebih aman untuk menyelamatkan diri setelah menderita kekalahan besar dalam pertempuran sengit tersebut.

Setelah membersihkan wilayah tersebut, pasukan pro-pemerintah harus menjinakkan terlebih dahulu ladang ranjau yang ditanam oleh ISIS, sebelum bisa mencapai gerbang Bandara.

Teroris takfiri ISIS telah melakukan pengepungan atas pangkalan udara Kuweires selama lebih dari 2,5 tahun, namun bandara itu sendiri berada di bawah kendali tentara Suriah. (Baca juga: Rusia Pukul ISIS Bisa Kembalikan 800.000 Pengungsi Suriah Pulang Kampung)

Ratusan tentara Suriah di bawah pengepungan ketat berada di dalam pangkalan udara tersebut sebagai akibat dari pendudukan luas wilayah-wilayah disekitar bandara oleh para teroris.

Helikopter militer Suriah selama ini menjadi alat pemasok bahan makanan dan kebutuhan lainnya untuk pasukan Suriah yang membela bandara di dalam Bandara. (ARN/RM/FNA)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: