TEL AVIV, Arrahmahnews.com – Rekaman video memperlihatkan petugas militer Israel dengan kejam menginterogasi seorang bocah Palestina.
Dalam video, yang disiarkan oleh TV Palestina al-Youm memperlihatkan seorang petugas Israel sedang menginterogasi Ahmed Manasra 13 tahun dengan berteriak, membentak-bentak, mencaci dan mengutuk serta menggunakan kata-kata rasis. Sementara anak yang masih lugu itu terlihat ketakutan dan menangis serta bersikeras mengatakan bahwa diri tidak tau menahu soal penusukan itu.
Manasra (13) tahun dituduh melakukan serangan pisau kepada pemukim ilegal di dekat pemukiman Pisgat Ze’ev di Timur al-Quds (Yerusalem).
Pada awal video, seorang perwira Israel tertangkap kamera berteriak dan mengangkat tangannya mengancam akan memukul Manasra.
“Kamu pembohong!” teriak pewira itu, dan menambahkan, “Saya akan menunjukkan sebuah video bagaimana Anda menusuk seorang pemukim dan melarikan diri”.
Manasra memberitahu petugas bahwa ia telah menelepon pengacaranya, dan bahwa ia akan tiba dalam sepuluh menit. Namun, Salah satu petugas mengatakan bahwa ia “tahu hukum”, dan tetap memperlakukan bocah itu dengan kasar dan kejam.
Para petugas Israel terus membentak-bentak bocah 13 tahun itu sampai menangis, mereka pun mulai frustasi dan memukuli kepala bocah itu.
“Saya tidak ingat; Saya telah gila, “kata Manasra. “Aku bersumpah aku tidak ingat apa-apa.”
Pada hari Selasa, tentara Israel menembak mati seorang remaja 16 tahun, yang teridentifikasi sebagai Sadeq Ziad Gharbiyeh, setelah ia dituduh mencoba menusuk seorang penjaga perbatasan Israel dekat kota Abu Dis.
Pada hari yang sama, seorang pria Palestina tewas oleh pasukan Israel di Timur al-Quds (Yerusalem) dengan tuduhan yang sama.
Ketegangan di wilayah-wilayah pendudukan secara dramatis meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena ulah rezim Israel yang memberlakukan pembatasan masuknya jamaah Palestina ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Timur al-Quds, pada bulan Agustus lalu.
Rakyat Palestina marah atas meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa dan serangan pemukim kepada rumah-rumah mereka.
Bulan lalu, pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh menyatakan bahwa bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Timur Al-Quds merupakan Intifada terhadap rezim Tel Aviv.
Lebih dari 82 warga Palestina te;ah tewas dalam eskalasi kekerasan sejak awal Oktober. [ARN]
