DAMASKUS, Arrahmahnews.com – Beberapa wartawan Rusia baru-baru ini meliput dari dekat aksi Angkatan Udara Suriah di pangkalan udara Hama yang terletak didekat kota dengan nama yang sama itu.
Sputnik melaporkan bahwa jet-jet tempur milik pemerintah yang dioperasikan dari Hama membawa misi ke seluruh bagian negeri itu, dimana untuk bagian Utara meliputi provinsi Idlib dan Hama, bagian timurnya meliputi daerah yang diklaim sebagai ibukota “khilafah ISIS,” Raqqa, dan bandara yang terkepung Deir Ezzur, serta di selatannya meliputi daerah dimana kota kuno Palmyra yang terkenal di dunia berada.
Para milisi telah berkali-kali berusaha menguasai pangkalan militer Hama. Mereka kerap meluncurkan rudal peluru kesana. Sementara para wartawan Rusia dan Suriah mendengarkan bunyi ledakan dan kepulan asap hitam, para tentara Suriah tanpa ketakutan seolah tak terjadi apa-apa menjelaskan kepada kami bahwa beginilah ledakan akibat roket atau ranjau terjadi. (Baca juga: Serangan Udara Suriah Kembali Tewaskan Komandan Militan di Idlib)
Para tentara Suriah mengumpulkan mortir dan pistol buatan yang biasa digunakan para milisi untuk menyerang pangkalan udara dan menjadikan itu sebagai “hadiah” di pintu masuk pangkalan udara militer tersebut.
Hama merupakan salah satu dari 15 pangkalan udara militer di Suriah. Lima dari pangkalan itu ada di tangan para milisi. Satu pangkalan lagi, Deir Ezzur, sebenarnya masih beroperasi namun telah dikepung selama tiga tahun. Sebelumya pangkalan udara militer Kuweires di dekat Aleppo juga dikepung ISIS, tetapi serangan besar-besaran oleh tentara Suriah telah mengakhirinya pada hari Selasa.
Pangkalan udara Hama dihiasi dengan banyak bukit buatan yang digunakan sebagai hanggar. Pangkalan udara itu terlihat seperti sebuah desa dimana Hobbit dari film The Lord of the Rings berasal. Suriah tidak perlu membangun pemanas untuk hanggar lagi dalam iklim yang hangat ini. Mereka menyimpan dan memperbaiki pesawat di gudang-gudang bawah tanah yang dapat menahan tembakan.
Sebuah “bukit” ada yang berisi pesawatl MiG-21 atau MiG-23, pesawat legendaris Soviet yang memulai layanan di tahun 1950-an dan 1960-an.
Seorang pilot yang menyebut pesawatnya “sang kekasih” memuji Mikoyan-Gurevich MiG-21 sebagai mesin yang sangat handal, kuat dan aman. Ia melakukan 4 serangan mendaddak perhari tergantung dari tugas yang harus ia lakasanakan.
“Kami terbang untuk suatu misi setelah kami menerima data intelijen mengenai lokasi para milisi, gudang amunisi, perlengkapan militer atau mortir berada,” jelasnya. “Tugas utama kami adalah untuk bisa menghentikan para wahabi takfiri dari menghancurkan negara kami.”
Pilot-pilot Suriah aman jika mereka terbang pada ketinggian yang lebih tinggi dari 4,5 kilometer tetapi mereka sering mempertaruhkan hidup mereka pada ketinggian yang lebih rendah untuk untuk presisi yang lebih besar. “Pilot kami adalah pahlawan sejati,” ungkap seorang komandan setempat.(Baca juga: 50 Teroris Jabha Nusra Tewas dalam Serangan Udara Suriah)

Pangkalan Militer Hama
Pada tanggal 4 November, sebuah pesawat Suriah dari pangkalan udara Hama ditembak jatuh saat terbang di ketinggian rendah di atas wilayah yang dikuasai oleh para pemberontak. Pilot yang telah berhasil menyerang itu berusaha menjaga pesawat dari terjatuh sebisa mungkin namun tidak berhasil sampai ke pangkalan udara Hama. Tentara Suriah kemudian menemukan puing-puing pesawat dan jasad sang pilot.
Pilo-pilot Suriah selalu mengkoordinasikan upaya-upaya kontraterorisme mereka dengan rekan-rekan Rusia melalui pusat informasi gabungan. Target kemudian dialokasikan antara pilot Rusia dan Suriah. Jika pilot Rusia dan Suriah beroperasi di daerah yang sama, mereka terbang pada ketinggian yang berbeda. (Baca juga: Pasukan Suriah Taklukkan Bandara Marj al-Sultan)
Setiap target diperiksa dengan sangat hati-hati sehingga infrastruktur sipil tidak akan terkena serangan. Ketika pangkalan udara Hama menerima tugas untuk mengatasi sebuah target, pilot Suriah bersaing satu sama lain mengenai siapa yang lebih dulu akan terbang untuk menjalankan misi tersebut.
Juru bicara Angkatan Darat Suriah, BrigJen. Ali Mayhoub mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir Angkatan Udara Suriah telah melakukan hampir 100 seranagn mendadak dan menghantam target di provinsi Hama, Homs, Idlib, Aleppo, Deir Ezzur, Raqqa dan distrik Damaskus. Mereka menghancurkan lima benteng militan, tiga pusat komando, puluhan kendaraan, serta gudang-gudang amunisi.” (ARN)
