arrahmahnews

ISIS Berusaha Kembangkan Senjata Biologi di Irak

BAGHDAD, Arrahmahnews.com – ISIS berusaha sangat keras untuk mendapatkan akses membuat senjata biologis. Laporan media mengatakan bahwa karena obsesi itulah para teroris tersebut membunuh banyak ilmuwan Irak setelah mereka menolak membantu ISIS untuk membuat senjata mematikan itu.

“Para milisi takfiri ISIS telah mengeksekusi kepala departemen fisika di Universitas Mosul karena ia menolak untuk bekerja sama dengan mereka dalam mengembangkan senjata biologi,” ungkap situs berita berbahasa Arab, Al-Sumeriya, mengutip ucapan sumber lokal di provinsi Nineveh pada hari Jumat (13/11).

Milisi ISIS menembak mati ketua Departemen Fisika, Abdullah Sultan al-Abidi di alun-alun tengah kota, di utara provinsi Nineveh. Seperti diberitakan Al Bawaba pada hari Kamis. ISIS ingin menggunakan senjata biologi  itu untuk melawan pasukan pemerintah Irak. (Baca juga: ISIS Eksekusi Ilmuwan Fisika Irak di Alun-Alun Kota Mosul)

ISIS yang menduduki kota Mosul pada tanggal 10 Juni tersebut telah menewaskan sejumlah besar dosen universitas, para ahli dan dokter karena tidak mau bekerja sama dengan mereka. Kelompok teror itu telah melakukan upaya yang luas guna mendapatkan akses membuat berbagai jenis senjata pemusnah massal (WMD), semenjak kelompok teroris itu menduduki beberapa wilayah dari Suriah dan Irak.

Sebelum senjata biologis, ISIS telah menggunakan berbagai senjata kimia demi mendapatkan wilayah-wilayah yang kini didudukinya. Pada bulan September, seorang pejabat PBB mengumumkan bahwa ISIS telah terbukti memproduksi dan menggunakan bahan kimia setidaknya empat kali selama serangan terhadap pasukan Kurdi di Suriah dan Irak. (Baca juga: Si Algojo Kejam dan Sadis Teroris ISIS “Jihad John” Tewas)


Beberapa laporan dari para tentara Kurdi yang berperang melawan ISIS menunjukkan penggunaaan senjata kimia yang telah dilakukan kelompok milisi takfiri itu, dan hal ini kemudian memicu penyelidikan oleh PBB.

Seorang pejabat PBB mengatakan bahwa setidaknya empat serangan ISIS yang menggunakan bahan kimia mustard bubuk telah berhasil didokumentasikan di kedua sisi perbatasan Suriah-Irak.

“Kami menilai bahwa mereka memiliki riset mengenai senjata kimia aktif dimana mereka terus bekerja untuk mencoba mendapatkan yang lebih baik dalam hal itu,” katanya. (Baca juga: FAKTA, Menurut Ahli Senjata Kimia ISIS Gunakan Gas Mustard di Aleppo)

Aktivis melaporkan bahwa kelompok radikal kemungkinan besar menggunakan semua bahan kimia yang ditemukan di Suriah dan Irak, setelah mengambil alih sebagian besar wilayah di kedua negara dan mendirikan Khilafah dugaannya.

Pada bulan Juni, para militan ISIL dilaporkan menggunakan senjata kimia selama serangan terhadap markas pasukan Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) di provinsi timur laut Suriah, Hasaka. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca