arrahmahnews

Takut Mati, Pemimpin ISIS ‘Abu Bakar Al-Baghdadi’ Melarikan Diri ke Libya

9 Desember 2015

TRIPOLI LIBYA, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemimpin kelompok takfiri sadis ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi telah melarikan diri dari Turki ke Libya agar lolos dari operasi perburuan yang dilakukan oleh Pusat data Intellijen Baghdad semenjak keberadaannya di Turki terlacak dan setelah ia juga menjadi target beberapa kali di Irak dan Suriah. Hal ini diungkap oleh seorang sumber pada hari Selasa (8/12) kemarin. (Baca juga: AS dan Turki Selamatkan Abu Bakar al-Baghdadi di Irak)

Sumber di Libya mengatakan bahwa al-Baghdadi telah tiba di Sirte, kota kelahiran mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi yang tewas dibunuh, dan kini berada di bawah kendali kelompok-kelompok Takfiri. (Baca juga: Majalah Der Spiegel Ungkap Siapa Penyedia Akses Internet Teroris ISIS)

Pemimpin ISIS itu kini terpaksa menjalani kehidupannya secara rahasia, karena nyawanya kini menjadi incaran banyak pihak, lebih dari siapa pun di dunia. Kelompok teroris pimpinan al-Baghdad kini berada di bawah serangan udara besar-besaran oleh Suriah, Rusia dan Angkatan Udara Irak, di seluruh Irak Barat dan Suriah Timur.

Sementara itu, laporan awal tahun ini mengatakan pemimpin ISIL itu selalu berpindah tempat antara Mosul Irak dan Raqqa Suriah, ibukota yang diproklamirkan sendiri oleh kelompok teroris tersebut. Petunjuk-petunjuk dan data intellijen mengungkapkan pada bulan November, bahwa Al-Baghdadi telah pindah dari kota Albu Kamal Suriah menuju kota Mosul Irak di provinsi Nineveh. Dalam berbagai serangan yang menargetkan al-Baghdadi, ia masih berhasil lolos walaupun berkali-kali terluka parah. (Baca juga: ISIS Bunuh Komandan Militer Libya)

Kini dengan aktifnya Tentara Suriah, Angkatan Pertahanan Nasional (NDF), Hizbullah Libanon dan Angkatan Udara Suriah dan Rusia, serta pasukan tentara dan rakyat Irak, Al-Hashd Al-Shaabi dalam melakukan operasi besar-besaran di Suriah dan Irak untuk mengakhiri kontrol ISIS atas sebagian tanah di dua negara Arab tersebut, al-Baghdadi terpaksa menjauh hingga ke Libya demi untuk keselamatan nyawanya. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: