arrahmahnews

Mujtahid Ungkap Rahasia Bin Salman Dalam Pembentukan Aliansi 34 Negara

16 Desember 2015

RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM –  Warbler terkenal Saudi “Mujtahid” yang dekat dengan keluarga kerajaan, baru-baru ini mengungkap bahwa koalisi yang dibentuk Riyadh dalam memerangi terorisme hanya sebatas deklarasi secara lisan saja dengan beberapa para pejabat dari negara-negara yang tergabung di dalamnya.

Mujtahid mengatakan koalisi tersebut merupakan manuver menyedihkan akibat keputusasaan Mohammed bin Salman dalam rangka merebut hati negara-negara Barat, guna membuktikan bahwa dirinyalah lebih mampu dalam menumpas terorisme daripada Muhammad bin Nayef. (Baca juga: 8 Anak Pendiri Kerajaan Arab Saudi Dukung Kudeta Raja Salman)

Mujtahid juga menyebutkan bahwa koalisi yang dibentuk oleh Mohammed bin Salman sama sekali tidak nampak tindakan riil dalam pelaksaanaan koordinasi bersama. Tidak pernah ada yang namanya koordinasi pasukan gabungan atau koordinasi militer, tidak ada tujuan yang terukur, tidak ada definisi sekutu dan musuh yang jelas, dll. (Baca juga: HEBOH, Istri Simpanan Mendiang Raja Fahd Tuntut Uang Penghidupan)

Apa yang sebenarnya terjadi hanyalah sebatas pemahaman lisan dengan para pejabat dari negara-negara yang tergabung dalam koalisi perang melawan “terorisme”. Dan hingga sekarang tercatat belum pernah ada sama sekali peningkatan koordinasi bersama baik di bidang  politik maupun intelijen yang dipimpin Amerika.

Warbler Saudi itu juga menjelaskan, kenapa Mohammed bin Salman begitu berambisi menjalankan ide gilanya ini?

Alasannya adalah karena dia sangat terganggu dengan kepuasan negara Barat terhadap kinerja Muhammad bin Nayef, yang dianggap sebagai pahlawan perang melawan terorisme, dan dianggap lebih layak untuk menjadi pepimpin Arab Saudi. (Baca juga: Rizal Assad: Saudi Bentuk Aliansi “Pro” Terorisme dan Ekstrimisme)

Di sisi lain ia juga sangat gelisah dengan beberapa laporan yang menggambarkan bahwa dirinya adalah bocah ingusan yang sembrono hingga menimbulkan ancaman bagi Arab Saudi. Terutama beberapa laporan yang dikeluarkan oleh intelijen Jerman dan beberapa surat kabar Amerika tentang ancaman tersebut. (Baca juga: Menteri Informasi Suriah Sebut Menlu Saudi “Bocah Ingusan”)

Mujtahid menyimpulkan bahwa langkah pembentukan koalisi baru dalam perang melawan terorisme adalah sebuah manuver yang mencerminkan keputusasaan Muhammad bin Salman. Bin Salman ingin membuktikan bahwa dirinya adalah yang terbaik dan lebih mampu dalam memenuhi keinginan Barat daripada Muhammad bin Nayef.

Mohammed bin Salman hendak mengatakan kepada Amerika dan Barat “jika bin Nayef berhasil menang atas terorisme di Saudi maka ketahuilah bahwa saya mampu berhasil menumpas terorisme di seluruh dunia”.

Mujtahid juga menjelaskan bahwa bin Salman telah berhasil melucuti bin Nayef dari semua jabatannya kecuali jabatan di bidang keamanan. Dia tidak bisa melakukan hal itu karena bin Nayef mendapatkan perlindungan dari Amerika, pada akhirnya ia memutuskan untuk melompati otoritas tersebut dengan deklarasinya itu. (ARN/AM)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca