Arrahmahnews.com, Malaysia – Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mengesahkan penganut fahaman terorisme atau militan bermula dari perkembangan ideologi Salafi Jihadi yang bersumber dari pandangan Ibnu Taimiyah dan serta tokoh-tokoh sealiran dengannya seperti Nasiruddin Al-Albani , lapor Utusan Malaysia dan TV3.
Baca juga: Oposisi Jerman; Wahabisme Saudi Adalah Sumber Masalah

Terorisme
Hal ini diungkapkan oleh Asisten Direktur Bagian KontraTerrorism, Cabang Khusus Bukit Aman, Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay, dalam sebuah seminar setelah menjadi penceramah dalam Seminar Nasional Islam: Jihad vs Militan anjuran Organisasi Ahli Sunnah Wal Jamaah Malaysia (Aswaja) di Kuala Lumpur, Minggu lalu. Seperti dirilis kantor berita ABNA24 (15/12).
Baca juga: Belgia Larang Sekte Wahabi dan Ambil Alih Masjid Agung Brussels dari Saudi
Beliau turut menyiarkan video tentang operasi di dua kamp ISIS dalam merekrut anak-anak termasuk ketika anak-anak mengucapkan sumpah setia kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Baca juga: Monarki Saudi-Wahabi Senjata Amerika Hancurkan Islam dari Dalam
Bahwa mereka tidak mempercayai demokrasi dan pemerintah karena itu semua syirik dan wajib diperangi.
Baca juga: Agus Sunyoto; Wahabi Singkirkan Wali Songo
Melalui penemuan buku-buku milik anggota-anggota IS yang ditangkap, beliau memberitahukan, sumber bacaan itu telah menjustifikasikan tindakan keganasan demi merealisasikan tujuan organisasi tersebut.
Baca juga: Wahabi Adalah ISIS, ISIS Bukan Aswaja
Ibnu Taimiyah adalah seorang radikal yang dianggap terlalu ekstrem dalam mengemukakan pandangan-pandangan berkaitan dengan agama Islam. Dia akhirnya mati dalam penjara pemerintah karena ideologinya yang sangat berbahaya bagi masyarakat Muslim.
Baca juga: Arab Saudi bukan “Negara Islam”, Tapi “Penjual Islam”
Malangnya kebanyakan penceramah agama di Malaysia termasuk bekas Mufti Wilayah Perseketuan menjadikan Ibnu Tamiyyah sebagai rujukan agama dalam ceramah atau buku-buku mereka. Kebanyakan pengikut ekstrem Ibnu Taimiyah dikenali sebagai penganut ajaran Wahabi. (ARN)
