arrahmahnews

Jelang Serangan Besar ke Ramadi, Pemerintah Minta Warganya Tinggalkan Kota

21 Desember 2015

BAGHDAD, ARRAHMAHNEWS.COM – Militer Irak telah meminta warganya untuk meninggalkan kota Ramadi dalam waktu 72 jam, sebelum pasukan pro-pemerintah menutup akses ke kota itu, untuk memulai serangan besar.

Pada hari Minggu (20/12), pesawat tempur Irak menjatuhkan selebaran di kota Ramadi. Selebaran itu berisi seruan kepada warga setempat untuk meninggalkan kota dalam waktu 72 jam.

TV nasional Irak, mengutip pernyataan militer, melaporkan bahwa pasukan pemerintah berencana untuk meluncurkan serangan besar untuk membebaskan kota dari teroris Takfiri ISIS.

“Ini merupakan indikasi bahwa operasi besar untuk merebut kembali pusat kota akan segera dimulai,” kata pernyataan itu.

Langkah ini diambil setelah pasukan Irak, yang didukung oleh pasukan relawan membuat kemajuan di pinggiran Ramadi dengan membebaskan sejumlah wilayah dan melibas teroris di daerah tersebut, seperti merebut kembali distrik al-Taamim di Barat Ramadi dari kelompok militan.

Otoritas Senior di Baghdad menyatakan bahwa merebut kembali al-Taamim dan markas Komando Operasi Anbar dapat mewujudkan upaya pemerintah dalam merebut kembali Ramadi.

Kementerian Pertahanan Irak baru-baru ini meramalkan bahwa kota Ramadi akan dibebaskan sebelum akhir 2015.

Menteri Pertahanan Irak, Khaled al-Obeidi mengatakan bahwa pemerintah di masa lalu telah berulang kali menunda operasi dalam upaya untuk menghindari korban sipil.

Irak telah bergulat dengan pemberontakan mematikan sejak musim panas 2014 ketika ISIS menguasai beberapa wilayah barat dan utara Irak. Kelompok teroris ISIS telah mengklaim puluhan serangan bom di seluruh bagian Irak. [ARN]

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: