Analisa

Yusuf Muhammad: Jokowi-Ahok Lambang ‘Keemasan’ Bangsa Indonesia

23 Desember 2015,

SUARA RAKYAT, JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM – Ketika saya melihat dan membaca banyaknya pembangunan di segala penjuru nusantara Indonesia, saya jadi sempat membanyangkan betapa majunya bangsa ini kedepan nanti.

Bayangkan saja banyaknya pembangunan mulai dari jalur rel kereta api, komuter, MRT, pelabuhan, bandara, jalan tol, galangan kapal, waduk, pembangkit listrik 35.000 MW, pesawat terbang dan kilang minyak. Semua itu dikerjakan serentak oleh pemerintahan sekarang. (Baca juga: Denny Siregar: Langkah Si Kuda Troya “Jokowi”)

Berapa uang yang dibutuhkan? Tentu sangat banyak nilainya, bisa ribuan triliun dana untuk membangun semua itu. Dari mana sumber dana tersebut? Ya dari uang rakyat, dari APBN dan Investor lokal maupun asing. Bukti keseriusan pemerintah saat ini secara kasat mata ditandai banyaknya pembangunan yang dikerjakan. Jika masih ada yg belum melek tentang ini maka perlu diperiksakan dulu matanya. (Baca juga: Tiru Erdogan, PKS Khianati KMP dan Prabowo)

Selain pembangunan, para mafia juga dibabat habis. Preman-preman yang bergaya ala kolonialisme pada ketakutan seperti sedang melihat bayangan syetan yang selalu mengikuti. Padahal yang selalu mengikuti adalah bayangannya sendiri.

Beruntung Indonesia memiliki Jokowi dan Ahok. Mereka berdua layaknya prototype bentuk dari kemajuan bangsa Indonesia kedepan. Karakter mereka dalam memimpin memiliki gaya yang saling melengkapi. Jika melihat jauh kebelakang, mungkin mereka berdua ibarat Abu Bakar ash-Shiddiq ra dan Umar bin Khatab ra. (Baca juga: Dua Pemimpin Fenomenal Anak Negri ‘JOKOWI-AHOK’ Beda Karakter)

Abu Bakar dikenal tenang namun tegas, berbeda dengan Umar bin Khatab yang gayanya keras, suka meledak-ledak dan tinggi besar. Jika dilihat dari sebelumnya, Umar juga seorang non muslim. Sebenarnya Ahok itu tidak suka melihat ketidak benaran, makanya dia suka marah. Khususnya di Jakarta, semua orang pasti sudah tahu bagaimana kerasnya kehidupan di sana.

Tidak cuma butuh kerja keras untuk membereakan Jakarta dan Indonesia, tapi juga harus berani mati. Ingat BERANI MATI, dan Jokowi-Ahok berani melakukan itu. Sayangnya ada beberapa warga Jakarta yang belum sadar hanya karena masalah Agama sehingga mereka menentang Ahok.

Jika Ahok saja berani mewaqafkan nyawanya demi kebenaran, apakah mereka yang menentang Ahok berani mewaqafkan nyawanya demi menegakkan kebenaran? (Baca juga: Pawang Kritik Dumay Denny Siregar: Politik Sehat Ala Jokowi dan Ganteng-ganteng Minta Saham)

Jika dahulu saat Rosulullah wafat digantikan oleh Abu Bakar, kemudian Abu Bakar wafat digantikan oleh Umar. Maka di era saat ini, Jokowi belum bisa digantikan oleh siapapun termasuk Ahok, karena Jokowi masih hidup menjabat sebagai Presiden RI.

Bagi saya Jokowi-Ahok adalah lambang keemasan bangsa Indonesia.

Lihatlah saat semua pembangunan yang dikerjaan saat ini sudah selesai. Betapa indahnya melihat kemajuan bangsa ini dan kami yang dari awal selalu mengawal pembangunan ini akan terseyum bahagia melihat itu semua.

Mungkin mereka yang suka mencemooh cuma bisa cengar-cengir sambil menutupi ‘kemaluanya’ yang mengkerut seperti habis dilanda hantaman badai hujan salju saat melihat kemajuan bangsa Indonesia. (ARN)

Sumber: Akun Facebook Yusuf Muhammad

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca