04 Januari 2016,
SAUDI ARABIA, ARRAHMAHNEWS.COM – Surat kabar Sunday Telegraph menerbitkan sebuah judul yang menjelaskan kegemilangan Sheikh Nimr dan masalah yang ditimbulkan olehnya bagi keluarga kerajaan Arab Saudi, dimana ia mulai menunjukan perlawanan rakyat terhadap mereka di hadapan publik pada tahun 2011, seperti dilansir oleh media alahednews (03/01).
Surat kabar itu mengatakan bahwa seorang ulama yang memiliki jiwa kepemimpinan yang berusia 56 tahun, telah dituduh melakukan upaya pembentukan kelompok oposisi di daerah Awwamiyyah yang berasal dari sana, Awwamiyyah adalah salah satu daerah miskin di provinsi Qatif yang selalu mengeluh karena terpinggirkan dan selalu merasakan ketidakadilan serta penganiayaan dalam beragama, bersosial dan berpolitik. (Baca juga: Sekjen ISNU: Wahabi dan Barat Hancurkan Islam dengan Isu Sektarian dan Palsukan Hadis Aswaja)
Surat kabar itu juga menjelaskan bahwa Sheikh Nimr mengatakan Wahabisme merupakan pandangan keagamaan yang berlaku di Kerajaan Saudi adalah ideologi teroris dan sesat, disebutkan pula bahwa Nimr telah mengancam al-Saud, jika Monarki Saudi tidak menghentikan pertumpahan darah maka Saudi akan kehilangan kerajaan mereka, surat kabar tersebut berpendapat hal itulah yang membuat para penguasa keluarga kerajaan Saudi benar-benar takut akan provokasi Sheikh Nimr kepada rakyat Saudi. (ARN)