11 Januari 2016
DAMASKUS, ARRAHMAHNEWS.COM – Situasi krisis kemanusiaan di Madaya yang disebar luaskan oleh media-media Saudi dan pro-Saudi ternyata telah menggunakan foto-foto HOAX yang menjadi sangat populer di internet dan digunakan untuk memenangkan simpati dunia untuk kemudian mengubahnya menjadi kecaman global terhadap pemerintahan Damaskus.
Salah satu dari sekian gambar HOAX yang diklaim berasal dari Madaya tersebut adalah sebuah gambar yang diambil di Amman, ibukota Yordania, dan oleh saluran berita Al-Arabiya pada bulan Januari 2014 dan disebut sebagai foto pengungsi Suriah yang biasa dipanggil Mona Liza Suriah. (Baca juga: Bukti Kebohongan Media Barat Terkait Pengepungan Kota Madaya)
Outlet-outlet media Arab dan Barat memang telah merilis gambar-gambar mengerikan itu dan mengklaimnya berasal dari Madaya yang saat ini sudah berhasil berada di bawah kendali tentara Suriah dan pasukan Hizbullah dalam beberapa hari terakhir. Gambar-gambar itu dimaksudkan untuk mengatakan bahwa penduduk kota ini kelaparan dan pasukan pemerintah pro-Suriah mencegah mengirimkan bahan makanan kepada mereka.
Saluran berita Al-Arabiya dan Al-Jazeera bersama dengan media Arab dan Barat lain yang berafiliasi dengan mereka di kawasan, serta media-media propaganda Barat telah merilis beberapa laporan tentang masalah ini dalam beberapa hari terakhir hingga Gerakan 14 Februari juga telah meluncurkan propaganda melawan Hizbullah di Libanon , semua mengklaim bahwa orang-orang di kota Suriah itu sekarat karena kelaparan di bawah pengepungan tentara Suriah dan Hizbullah. (Baca juga: FAKTA MADAYA….Assad Tak Mungkin Biarkan Rakyatnya Kelaparan)
Sekarang, pertanyaannya adalah, apakah kenyataannya adalah seperti apa yang diklaim media-media ini? Mengingat keadaan perang yang telah berlangsung lama di Suriah, tentu saja situasi kemanusiaan di Madaya dan kota-kota lainnya rapuh. Namun tetap saja kebohongan tentang kondisi yang sebenarnya dari masyarakat di Madaya terutama foto-foto mengerikan yang sengaja dirilis media Saudi dan pro-Saudi, harus diungkapkan.

peta Madaya
Gambar yang dirilis oleh media-media Arab dan Barat tentang orang-orang yang terkepung di Madaya sungguh menyakitkan. Mereka menunjukkan anak-anak yang telah berubah hanya tulang dan kulit, atau orang dewasa yang sekarat karena kelaparan. (Baca juga: Wahabi Saudi Lakukan Rangkaian Kejahatan Atas Nama Islam: Persatuan Ulama Suriah)
Dengan mencari gambar-gambar tersebut di internet, maka seseorang akan memahami bahwa gambar gambar itu jika bukan berasal dari daerah lain di Suriah maka gambar tersebut bahkan tidak ada hubungannya dengan negara itu sama sekali.
Sejumlah gambar palsu dirilis di media sosial dan oleh media Arab dan Barat itu dapat dilihat di sini :

foto palsu
Gambar ini telah banyak dirilis di media Saudi dan media-media yang berafiliasi dengannya. Dalam keterangan gambar itu disebutkan bahwa Gadis di sisi kiri tidak akan berubah menjadi seperti apa yang Anda lihat di sebelah kanan jika bukan karena kelaparan panjang di kota yang terkepung, Madaya.
Namun pada kenyataannya adalah bahwa gambar sang gadis itu telah diambil sebelumnya di Amman, ibukota Yordania, yang menunjukkan seorang pengungsi Suriah disana, bahkan saluran berita Al-Arabiya merilis gambar tersebut pada bulan Januari 2014 dan menyebut gambar itu sebagai gadis Mona Liza Suriah. (Baca juga: Surat Heboh dari Senator Virginia untuk Assad: AS, Saudi, Turki, Qatar Kompak Hancurkan Suriah)
Gadis yang sama yang muncul di berita Al-Arabiya pada 6 Januari 2014

foto seorang bocah laki-laki dari Ghouta Timur Damaskus dan bukan Madaya
Bisa dilihat, di sebelah kanan foto sang gadis, ternyata sama sekali bukan foto Mona Liza, namun foto seorang anak laki-laki dari daerah Goutha Timur serta tidak ada hubungannya sama sekali dengan Madaya.
Kebohongan lain:
Halaman tweeter Al-Jazeera merilis sebuah gambar seorang pria dan mengklaim bahwa pria ini adalah warga Madaya.

pria yang diklaim al-jazeera berasal dari madaya
Media lain yang berafiliasi dengan Saudi juga merilis gambar yang sama dan menyebutnya pria kelaparan dari Madaya.

media pro saudi yang juga melampirkan foto hoax
Tapi sesungguhnya gambar ini adalah gambar seorang pengungsi Eropa yang telah dirilis pada tahun 2009. Bisa dicari melalui halaman yang tertera dalam gambar dan dibuktikan sendiri.

pengungsi eropa 2009
Kebohongan lain lagi:
Media Al-Arabiya dan al-Hadath telah mengklaim bahwa gambar diatas adalah gambar seorang bocah di Madaya yang kelaparan. Tapi pada kenyataannya gambar tersebut adalah gambar seorang pengungsi Palestina di kamp pengungsian di Yarmouk pinggiran Damaskus, dimana mereka (para pengungsi Palestina itu) telah menjadi tawanan ISIS dan Front al-Nusra dalam waktu lama.

bayi palestina 31 Maret 2014
Kenyataannya, di atas adalah foto bocah yang sama di kamp Yarmouk yang diambil pada tanggal 31 Maret 2014.
Kebohongan lagi:
Foto lain yang juga dimuat oleh media-media di Saudi adalah foto yang disebut-sebut sebagai seorang pria yang tewas karena kelaparan yang sebenarnya juga sebuah foto dari Ghouta Timur, dimana pria tersebut meninggal karena sakit, mengalami malnutrisi dan kedinginan saat daerah itu masih dikuasai teroris. Berita aslinya bisa dilihat di sini.

pria Zahiya
Gambar-gambar semacam diatas begitu banyak berseliweran di internet, tapi dengan sedikit pencarian maka siapapun bisa menemukan bahwa klaim yang dibuat media-media Saudi, yang berafiliasi dengan Saudi, maupun media-media Barat itu tidak lebih dari sekedar HOAX dengan tujuan untuk pembohongan publik dan mendeskreditkan pemerintahan Assad dan Hizbullah.
CNN, BBC, al-Arabiya, al-Jazeera, SkyNews, al-Nahar, Turk dan beberapa media pro-Saudi dan Barat telah meluncurkan propaganda melawan Hizbullah bersamaan dengan merilis sejumlah gambar orang kelaparan, sakit, kekurangan gizi, dan kematian untuk mengklaim bahwa orang-orang di Madaya sekarat karena kelaparan dan Hizbullah harus bertanggung jawab.
Tapi outlet berita itu tidak mengatakan apa-apa tentang empat kota lainnya yang terkepung oleh teroris, seperti Foua’a dan Kafria di Idlib serta al-Zahra dan Nubl di Aleppo, di mana ribuan muslim Suriah terkepung oleh Jeish al-Fath. Mengapa orang-orang di Foua’a yang diserang oleh 30 rudal Grad dua hari lalu tidak menerima perhatian media Barat dan Saudi?
Realita
Kenyataannya bahwa pada tanggal 18 Oktober, puluhan truk penuh dengan bahan makanan dan obat-obatan masuk ke kota Madaya, Sarghaya dan Baghin. Makanan dan bantuan medis kargo yang terdiri dari puluhan truk cukup untuk 23.000 warga dari kota-kota kecil untuk bertahan hidup selama beberapa bulan.
Tapi masalahnya adalah kota Madaya terkepung oleh Ahrar al-Sham, Front al-Nusra dan kelompok teroris FSA, yang sebagai besar penduduknya disandera oleh para teroris tersebut.
Orang-orang yang menolak untuk bekerja sama dengan kelompok-kelompok teror itu harus tewas dipenggal, sementara mereka tidak memiliki akses ke kargo makanan dan bantuan medis yang telah dikirim.
Banyak penduduk berusaha meninggalkan kota tapi militan mencegah mereka. Bahkan baru-baru ini, dilakukan beberapa negosiasi dan 300 teroris sepakat menyerah kepada tentara Suriah tetapi militan lainnya telah memblokir pelaksanaan kesepakatan itu
Gambar-gambar yang dirilis oleh media Saudi dan Barat yang menunjukkan kelaparan penduduk kota Madaya terbukti adalah hoax, dan terbukti bahwa media mereka hanya berusaha untuk menodai wajah Hizbullah dan tentara Suriah untuk mengurangi tekanan pada para teroris. Lagipula tidak logis Saudi terlihat menjadi penuh perhatian kepada orang-orang Madaya sementara mengabaikan kondisi krisis kemanusiaan luar biasa di Yaman yang terjadi akibat bombardir kerajaan itu ke fasilitas-fasilitas publik disana. (ARN)
