arrahmahnews

Arab Saudi Beli Senjata dari Eropa Untuk Diberikan Pada Para Teroris

15 Januari 2016

RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM – Persenjataan yang dibeli Arab Saudi, UEA, dan Qatar dari tahun 2013 dari negara-negara Eropa Timur, diberikan kepada kelompok-kelompok teroris di Suriah dan Yaman. (Baca juga: Partisipasi AS dalam Perang Yaman “illegitimate”)

Pesawat-Kargo-01

Pembelian senjata dari negara Eropa Timur, tanpa mengetahui penggunaannya, secara kontinyu terus dilakukan oleh sebagian negara-negara Arab. Senjata-senjata yang dibeli dari negara Eropa Timur dibawa dengan pesawat khusus ke tujuan pertama. Kemudian setelah itu senjata-senjata tersebut akan didistribusikan ke para teroris di Suriah dan Yaman. (Baca juga: Perang Yaman Merubah Peta Politik Kerajaan Saudi)

Berdasarkan laporan kantor berita Al-Mayadeen dan surat kabar Bulgaria, mengabarkan pada tahun 2014 pesawat-pesawat kargo non militer Arab Saudi dan Emirat Arab hilir mudik ke bandara-bandara di Bulgaria. Penerbangan ini tercatat dilakukan sejak tahun 1991. Pesawat-Kargo-Emirat-di-Bulgaria

Surat kabar Bulgaria dengan mempublikasikan gambar-gambar pesawat kargo Boeing 747 Arab Saudi, pesawat kargo boeing 777 dan AirbusA330 Emirat Arab, ingin mencari tahu sebab penerbangan pesawat-pesawat tersebut. Hingga memaksa Kementerian Pertahanan Bulgaria mengeluarkan laporan tahunan tentang penjualan senjata dan perlengkapan militer, juga mengungkap kesepakatan penjualan senjata bernilai 85 juta Euro dengan Arab Saudi, dan 29 juta dolar telah ditambahkan pada tahun 2015. (Baca juga: Jual Rudal ke Saudi, Inggris Terancam Tuntutan Kejahatan Perang di Yaman.)

Uni Emirat Arab pada tahun 2010 juga menandatangani kesepakatan pembelian senjata dengan Bulgaria, seperti RPG -6, Senapan Kalashnikov, mortir, rudal anti tank, granat nanas, ranjau darat, dan peralatan militer lainnya. Semua senjata ini ditemukan di tangan para teroris yang menguasai kota-kota Aleppo dan pedesaannya, Hama dan Homs.

Surat MOU Pembelian Senjata

Para pengamat sejak tahun 2013, yang bertanggung jawab memantau medan perang di Suriah, dari data yang diperoleh membuktikan bahwa Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab dan negara Arab lainnya menandatangani kesepakatan pembelian senjata dengan Ukraina, Kroasia, Serbia, Ceko dan Polandia, untuk diberikan kepada kelompok-kelompok teroris di Suriah. (Baca juga: Misteri Perang Yaman Terungkap)

Sekelompok hacker Ukraina yang menamakan diri “Cyber Berkut” mengungkap bahwa Ukraina telah menandatangani MOU kerjasama dengan negara-negara tersebut akhir tahun lalu. Berdasarkan publikasi itu, Ukraina telah menandatangani penjualan senjata dengan Arab Saudi dan Qatar. Dan berdasarkan nota kesepakatan, senjata-senjata tersebut akan diberikan kepada para teroris di Suriah. Laporan ini telah diangkat pada tahun 2012 lalu.

Dalam laporan itu menyebutkan bahwa Aleppo telah menerima kiriman senjata. Terlihat peti-peti amunisi dengan label, nomer dan nama yang membuktikan bahwa isi peti-peti tersebut adalah amunisi dan senjata, yang dikirim oleh industri rudal Ukraina untuk Arab Saudi.

Sebagian senjata-senjata yang dijual Ukraina buatan Polandia, seperti rudal anti pesawat yang dibeli Ukraina dari Polandia dijual kembali ke Arab Saudi.

Rudal-Pechora-2D

Ukraina hingga kini juga telah menandatangani MOU penjualan sistem pertahanan rudal “Pechora-2D” dengan Qatar. Namun, yang menjadi pertanyaan militer Qatar tidak menggunakan senjata, rudal dan sistem pertahanan dari Eropa Timur. Maka jelas bahwa pembelian senjata, rudal “Pechora-2D” dan lainnya untuk mempersenjatai kelompok-kelompok teroris di Suriah, untuk digunakan menembak pesawat-pesawat Rusia. Rudal ini mampu menjatuhkan pesawat yang terbang diketinggian 20 km.

Salah satu senjata yang juga ditemukan pada kelompok-kelompok teroris di Suriah, adalah rudal anti tank HJ-8 buatan Ceko. Rudal ini ditemukan pertama kali di Utara Aleppo pada Juni 2013. Arab Saudi membeli rudal buatan Ceko ini dari militer Sudan, dan rudal itu dikirim melalui perbatasan Yordania ke Suriah.

Kemudian Arab Saudi untuk mendapatkan rudal yang lebih moderen dan canggih membeli rudal “Baktar-Shikan” dan “ANZA” dari Pakistan dan rudal tersebut diberikan ke para teroris di Suriah, bahkan Pakistan memberikan training kepada para teroris cara penggunaannya. Namun, setelah pemutusan kontrak penjualan rudal tersebut, digantikan dengan rudal FN-6 buatan Ceko, yang dibeli Arab Saudi dari Sudan. Rudal FN-6 mampu menembak jatuh pesawat SA-7 Rusia.

Pada bulan April hingga Mei tahun 2013, ditemukan senjata buatan Yugoslavia di Suriah. Senjata buatan Yugoslavia setelah runtuhnya negara itu masih terus diproduksi oleh Serbia dan Kroasia. Persenjataan itu meliputi rudal anti tank, RPG, granat nanas dan roket, juga termasuk rudal anti tank M79, roket OSA dan M60,  buatan Serbia, serta rudal anti tank RPG-75 buatan Ceko, dan rudal RAK-12 buatan Kroasia. (ARN/AU/AM)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca