arrahmahnews

Satu Diantara Empat Anak-Anak di Saudi Korban Pelecehan Seksual

23 Januari 2016,

RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM – Data statistik yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri Saudi menunjukkan ibukota Riyadh dengan 47% menjadi wilayah yang paling banyak terjadi kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak, kemudian diikuti Jeddah, Taif dan Dammam. (Baca juga: Saudi Negeri Dongeng, Tapi Nyata)

Angka-Pelecehan-Seksual-Di-Saudi

Para pendiri inisiatif “Sudah cukup bagi saya” menegaskan bahwa satu di antara empat anak-anak di Arab Saudi, adalah korban kekerasan dan pelecehan seksual.

Kantor berita Russian Today melaporkan anggota organisasi “Sudah cukup bagi saya” terdiri dari 7 orang mahasiswi, yang bertanggung jawab memberikan informasi tentang pelecehan seksual kepada publik, dan membantu kepada kedua orang tua dalam menghadapi dan menangani masalah ini.

Data statistik yang diumumkan oleh 7 anggota itu, dan “Wafaa Mahmoud” asisten Dosen Psikologi di Universitas “Al-Malik Saud” menunjukan bahwa 61% korban pelecehan seksual, pelakunya adalah dari kerabat korban atau orang yang masih memiliki hubungan keluarga dengan korban. (Baca juga: Mengenal Para Mufti Wahhabi Pembuat Fatwa Horor dan Takfiri)

Sementara, 62% korban pelecehan seksual tidak ingin mengungkap siapa pelaku yang telah melakukan kejahatan seks terhadap diri mereka.

Fenomena ini, menginspirasi Muniroh binti Abdurrahman untuk melakukan investigasi lain atas angka kejahatan seks terhadap anak yang sangat mengkhawatirkan. Dari hasil investigasinya, ia menemukan bahwa di antara penduduk Saudi 49,23% dari mereka adalah anak berusia 14 tahun yang sangat rentang mengalami pelecehan seksual. (Baca juga: Kerajaan Saudi The Real Apartheid TImur Tengah)

Penelitian itu juga menyebutkan bahwa tingginya angka pelecehan seksual disebabkan karena korban cenderung tidak mau mengungkap siapa pelaku kejahatan tersebut. Seperti anak yang cenderung penakut, berbaju ketat, hiperaktif, dan ancama serta kurangnya kontrol dari kedua orang tua adalah ha-hal yang membuat mereka menyembunyikan siapa pelaku kejahatan seksual.

Ternyata negeri yang konon dikenal sebagai pelayan Haramain (Mekkah dan Madinah) tidak mempu membendung dan mencegah warganya dari prilaku keji para pedofil atau tidak mampu menyelamatkan anak-anak dari para pelaku pelecehan seksual.

Ternyata negeri yang dikenal banyak melanggar hak asasi manusia, karena banyak mengeksekusi mati para tahanan politik atau aktivis, membiarkan kejahatan seks dan pelecehan seksual pada anak. Bahkan membiarkan para pelaku terus menghantui kehidupan satu dari empat anak-anak di Saudi. (ARN/AU/Addiyar)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca