arrahmahnews

PARADIGMA DUNIA BARU: China, Iran, Rusia, Tim Terkuat Dunia

27 Januari 2016

LONDON, ARRAHMAHNEWS.COM – Kerjasama antara Rusia, Iran dan China saat ini menjadi sinyal tersendiri mengenai pembentukan paradigma dunia baru, yang mampu menata ulang situasi global di dunia baik secara politik maupun strategis. Perkembangan terbaru dalam hubungan antara tiga negara itu mungkin jauh lebih signifikan dari yang disadari banyak pihak. Hal ini diungkap seorang wartawan investigasi Amerika. (Baca juga: Iran Mampu Hancurkan Saudi Dalam Waktu 24 Jam)

“Perkembangan terakhir antara Rusia, Iran dan China, tepat setelah pelonggaran sanksi anti-Iran, mungkin lebih penting dan signifikan dari apa yang diketahui banyak orang,” ungkap jurnalis investigasi Amerika, Carol Gould, yang saat ini berbasis di Inggris, dalam siaran langsung di saluran berita Press TV.

Jurnalis tersebut membuat pernyataan ini setelah menyoroti kunjungan dua hari Presiden China Xi Jinping ke Teheran dan hasil dari kunjungan tersebut.

Xi Jinping adalah Pemimpin Internasional pertama yang berkunjung ke Iran setelah pembatasan perdagangan telah dihapus. Ia juga menutup kunjungannya dengan 17 perjanjian kerjasama di berbagai bidang termasuk energi, perdagangan, dan industri. (Baca juga: MAKIN KOMPAK.. Kolaborasi China-Iran Bangun Perekonomian Global)

Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan perdagangan bilateral lebih dari 10 kali lipat menjadi 600 miliar dolar AS pada dekade berikutnya.

Selain itu, Xi Jinping juga menandatangani pernyataan bersama dengan Presiden Hassan Rouhani dalam mendukung aplikasi Iran untuk mendapat keanggotaan penuh di Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), yang dianjurkan oleh Rusia dan Cina.

Teheran mengajukan diri untuk memiliki keanggotaan penuh di SCO pada tahun 2008, namun karena sanksi internasional, negara tersebut tak dapat memperoleh keanggotaan penuh. Sekarang, dengan dicabutnya sanksi, pemerintah Iran mengatakan bahwa salah satu prioritas negara adalah mendapatkan keanggotaan penuh SCO.

Selain China, Rusia juga meningkatkan hubungan dengan Iran setelah kesepakatan nuklir internasional tercapai. Kedua negara telah menandatangani kesepakatan tentang pelonggaran prosedur perjalanan antara dua negara mulai dari Februari. (Baca juga: Yuan China Tumbangkan Hegemoni Dolar AS)

Kembali pada bulan Desember, Menteri Perdagangan dan Industri Rusia, Denis Manturov mengatakan dalam kunjungannya ke Teheran bahwa “Rusia tertarik dalam dialog dengan Iran tentang potensi kerjasama dalam bidang penerbangan, perkapalan, energi, pertanian dan transportasi, metalurgi, industri farmasi dan lainnya. “

Carol Gould mencatat bahwa keselarasan strategis ini didasarkan pada perdagangan, bukan pada kekuatan militer, maka hal itu secara pasti menunjukkan sinyal untuk terbentuknya aliansi baru yang lebih jauh. Ia juga mengatakan bahwa hal ini juga sangat menguntungkan bagi China. (Baca juga: Galakkan Transaksi Rubel-Yuan, Rusia-China Ubah Keuangan Dunia)

“China membutuhkan beberapa bantuan pada saat ini, ekonomi tumbuh terlalu cepat, pasar di Eropa, Amerika Serikat, Inggris tidak menghasilkan banyak pendapatan bagi China, karena negara-negara itu memiliki banyak masalah,” katanya, menambahkan bahwa di situasi ketika beberapa bank Barat mungkin gagal lagi, atau memiliki krisis, mirip dengan tahun 2008, kerja sama tersebut mungkin akan sangat bermanfaat. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: