arrahmahnews

Mengenal Para Mufti Wahhabi Pembuat Fatwa Horor dan Takfiri

17 Januari 2016

RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM – Lebih dari 90 Sheikh dan Mufti Wahhabi selama dekade terakhir telah mengeluarkan ratusan fatwa horor dan takfiri, perintah membunuh dan teror kepada para pengikut mereka di seluruh dunia. Fatwa ekstrim ini telah dilaksanakan kepada ribuan orang, sebuah kejahatan yang melanggar konvensi internasional. (Baca juga: Video Khotib Jum’at New York; Baca Buku Wahabi Bisa Jadi Teroris)

daftar-ulama-wahabi

Masyarakat di kawasan, khususnya negara-negara seperti Irak, Suriah, Yaman, dan Bahrain, setiap hari menghadapi tragedi baru yang mengatasnamakan Islam. Para pelaku aksi teror dalam melakukan serangan-serangan teroris mereka selalu dilatarbelakangi oleh fatwa-fatwa para mufti Saudi.

Apakah Amerika dan Barat yang setiap hari mengklaim “membela” orang-orang tertindas, peduli dan melindungi hak asasi manusia? Apakah pernah Amerika dan Barat angkat bicara atas fatwa-fatwa ekstrim mufti Saudi? Bukankah nama-nama pemberi fatwa ekstrim itu bisa dengan mudah didapati di jejaring sosial, situs-situs, dan majalah-majalah?

Lihat fatwa-fatwa Mufti Wahabi Saudi :

  1. Mufti Wahabi Keluarkan Fatwa Haram Bunuh Orang Zionis Israel
  2. GILA… Saudi Eksekusi Mati Kuda senilai 12 Juta Dolar Karena Dianggap Gay
  3. Mufti Wahabi Keluarkan Fatwa Haram Bunuh Orang Zionis Israel
  4. Fatwa Ulama Salafi-Wahabi Mesir: Calon Pria Boleh Intip Tunangan Saat Mandi
  5. Netizen Kecam Fatwa Halal Penggunaan Narkoba Bagi Pria Beristri Jelek

Setidaknya ada 90 nama mufti inti yang selalu membuat perselisihan agama dan mazhab di kawasan, dan mengeluarkan fatwa-fatwa takfiri untuk para pengingkutnya. Setiap harinya mufti-mufti ini mengeluarkan perintah (fatwa) membunuh dan mengkafirkan. Sebagian dari mereka adalah para mufti dan sheikh terkenal yang dekat dengan keluarga kerajaan, dan mendapatkan jaminan dan perlindungan dari kerajaan.

Sekolah-sekolah Takfiri Wahhabi selama dekade terakhir ini, aktif memobilisasi masyarakat untuk berperan serta dalam menggulingkan Presiden Bashar Assad di Suriah, dan membuat kehancuran di Irak, baik dengan bergabung dengan kelompok-kelompok bersenjata di Suriah dan Irak atau dengan jihad nikah yang dikampanyekan oleh para mufti untuk memuaskan hasrat sex para jihadis. Semua Sheikh Wahhabi ini adalah dalang dari fatwa-fatwa horor yang telah membuat Suriah, Irak dan Yaman bergejolak. (Baca juga: Belgia Larang Sekte Wahabi dan Ambil Alih Masjid Agung Brussels dari Saudi)

Yang lebih mengherankan lagi, kebanyakan dari para mufti itu adalah para guru, ustad atau alumni lulusan universitas Mohammad bin Saud, lembaga pusat kajian pemikiran Wahhabi. Selain itu ada juga universitas Ummul Qura yang menjadi pusat pengajaran pemikiran dan ideologi Wahhabi di Arab Saudi.

Di antara para Sheikh Wahabi, ada nama-nama yang cukup terkenal seperti Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, yang tecatat sebagai mufti besar Saudi, yang baru-baru ini memberikan landasan syariat atas hukum eksekusi mati kepada seorang ulama Nimr an-Nimr. (Baca juga: 80 Masjid Wahabi Ditutup Pemerintah Tunisia)

Begitu juga dengan Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin mantan mufti Saudi sebelumnya yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu, juga termasuk mufti ternama Saudi.

Sheikh Jibrin pada perang 33 hari antara gerakan perlawanan Hizbullah dengan Israel pada tahun 2006 mengeluarkan fatwa kontroversial. Dalam fatwanya ia mengatakan, “Setiap muslim wajib membela Israel dalam perang ini dan mengharamkan kerjasama apapun dengan Hizbullah Lebanon”. (Baca juga: Tunisia Sita 25 Ton Buku-Buku Takfiri Wahabi)

90 orang Sheikh Wahhabi ini selama dekade terakhir, mengeluarkan fatwa yang sesuai dengan kebijakan politik kerajaan Al Saud di kawasan. Mereka berusaha mengutak-atik dalil-dalil syar’i untuk melegalkan isu-isu yang sedang berkembang di kawasan, atau mendorong para pemuda untuk mengangkat senjata dan berjihad melawan para penentang rezim Saudi.(Baca juga: Saudi Negeri Dongeng, Tapi Nyata)

Setidaknya 38 Sheikh Wahhabi pada peristiwa peledakan (6/12/2006) di tempat suci milik Syiah di Askarien, mengeluarkan fatwa ekstrim dan sektarian yang mengajak orang-orang untuk memerangi syiah di Irak.

Sementara itu, empat orang marja’ Syiah mengajak kaum muslimin untuk menahan dari atas peledakan tempat suci itu, dan mengingatkan untuk tidak terjebak dalam fitnah sektarian yang dikomandoi Wahhabi. (Baca juga: Mufti Al-Azhar; Wahabi, ISIS dan terorisme Hasil konspirasi Kerjaan Saudi)

Demikian pula masuknya Rusia dalam perang melawan teroris ISIS di Suriah atas permintaan pemerintah Suriah dan mandat PBB pada akhir September lalu. Membuat 55 Sheikh Wahhabi angkat bicara dan mengularkan fatwa jihad lawan Rusia dan Suriah.

Para Sheikh Wahhabi juga mengeluarkan daftar nama-nama Sheikh yang tidak mengharamkan membunuh orang-orang yang tidak berdosa, seperti Abdullah bin Mohammed Al-Ganiman, Sheikh Abdurrahman bin Nasir al-Barraki, Nasir bin Sulaiman Al-Amri, Khaled bin Abdullah Al-Ajimi, Abdullah bin Umar Al-Damiji, Mohammad bin Ahmad Al-Faraj, Ahmad bin Abdullah Alu Syiban, Abdulaziz Nasir Jalil, Al-Abbas bin Ahmad Al-Hazimi dan lainnya.

Dalam daftar itu tidak tertulis nama Yusuf Qardhawi, meskipun ia lulusan al-Azhar Mesir, namun pada tahun-tahun terakhir ia merapat ke para ulama Wahabi, dan ikut andil dalam pengeluaran fatwa-fatwa ekstrim dan kontroversial.

adel-al-kalbani

Di sini kami akan memperkenalkan nama-nama para mufti Wahhabi yang selalu mengeluarkan fatwa horor dan sektarian, serta belum pernah mengeluarkan fatwa yang mencegah kaum muslimin dari perselisihan dan pertumpahan darah. Mereka bahkan belum pernah mengatakan bahwa kaum mulimin satu sama salin saling bersaudara, dan tidak pernah terlihat menyerukan persatuan kaum muslimin. Sementara ulama-ulama Ahlisunnah dan Syiah selalu menyerukan persatuan, persaudaraan, kasih sayang, dan kehidupan yang damai sesama kaum mulimin meskipun berlainan mazhab. (Baca juga: Kadyrov: Turki Bantu Wahabi dan Daulah Islamiyah (ISIS) Untuk Hancurkan Islam)

Berikut ini adalah nama-nama 91 Mufti Wahhabi yang anti persatuan;

  1. Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, grand mufti Saudi.
  2. Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin mantan mufti Saudi.
  3. Sheikh Abdurrahman bin Nasir al-Barraki, guru besar di universitas Mohammad bin Saud.
  4. Abdullah bin Mohammed Al-Ganiman, ketua penelitian di universitas Mohammad bi Saud.
  5. Abdulaziz bin Abdullah Al-Rajihi, dosen di universitas Mohammad bin Saud.
  6. Abdullah bin Abdullah Al-Zayed, mantan dekan di universitas Madinah al-Munawarah.
  7. Safar bin Abdul-Rahman al-Hawali, mantan ketua bidang ideologi di universitas Ummul Qura.
  8. Abdullah bin Hamud Tuwaijiri, mantan ketua bidang sunnah di universitas Mohammad bin Saud.
  9. Abdurrahman Al-Sholeh Al-Mahmud, staf pengajar aqidah di universitas Mohammad bin Saud.
  10. Nasir bin Sulaiman Al-Amri, dosen di universitas Mohammad bin Saud dan penanggung jawab situs Al-Muslim.
  11. Al-Abbas bin Ahmad Al-Hazimi, dosen di universitas islam.
  12. Abdulaziz bin Abdul fatah Al-Qari’i, ketua jurusan Al-Quran di universitas Mohammad bin Saud.
  13. Mohammad bin Abdurrahman Al-Ajimi, ketua urusan kemahasiswaan di universitas Mohammad bin Saud.
  14. Ahmad bin Abdullah Syiban, manta dosen di salah satu universitas di provinsi Asir.
  15. Ali bin Sa’id Al-Ghamidi, mantan dosen di universitas Mohammad bin Saud.
  16. Muhammad bin Sa’id Al-Qahthani, dosen akidah di universitas Ummul Qura.
  17. Sa’ad bin Abdullah Al-Humaid, dosen di universitas Mohammad bin Saud.
  18. Abdullah bin Umar Al-Damiji, ketua jurusan Ushuluddin di universitas Ummul Qura.
  19. Abdulaziz Nasir Al-Jalil, cendikiawan dan da’i.
  20. Abdullah bin Nasir Al-Sulaiman, peneliti hukum di Arab Suadi.
  21. Mohammad bin Ahmad Al-Faraj, mantan dosen di universitas Mohammad bin Saud.
  22. Khaled bin Abdullah Al-Shamrani, ketua jurusan hukum di universitas Ummul Qura.
  23. Ahmad bin Saad Al-Ghamidi, dosen di universitas Mohammad bin Saud.
  24. Sulaiman bin hamd Al-Audah, ketua jurusan sastra Arab di universitas Al-Qashim.
  25. Yusuf bin Abdullah Al-Ahmad, dosen di universitas Mohammad bin Saud.
  26. Fahd bin Sulaiman Al-Qadhi, mantan ketua amal ma’ruf nahi mungkar.
  27. Mohammad bin Sulaiman Al-Mas’ud, Hakim di Jeddah.
  28. Abdulaziz bin Salim Al-Amri, imam Masjid Hubaish di Riyadh.
  29. Ahmad Abdullah Al-Amari, mantan dosen.
  30. Ahmad bin Ibrahim Al-Haidari, dosen di universitas Mohammad bin Saud.
  31. Saad bin Nasir Al-Ghanam, seorang da’i wahhabi.
  32. Abdurrahman bin Saad Al-Shatri, dosen di universitas Mohammad bin Saud.
  33. Khaled bin Mohammad Al-Majid, dosen di universitas Mohammad bin Saud.
  34. Nasir bin Abdullah Al-Jabru’, Hakim di Riyadh.
  35. Ibrahim bin Mohammad Al-Jarullah, penulis pemikiran Wahhabi.
  36. Abdurrahim bin Shamayel Al-Salmi, anggota amal ma’ruf nahi mungkar.
  37. Khaled bin Mohammad Alu Zariq Al-Shahrani, dosen di universitas provinsi Asir.
  38. Ahmad bin Hasan bin Mohammad Alu Abdullah, mantan dosen di universitas provinsi Asir.
  39. Mohammad bin Abdullah Al-Habdan, penanggung jawab situs Nur Al-Islam.
  40. Mohammad bin Abdulaziz Al-Lahem, Khotib Jumat.
  41. Mohammad bin Nasir Al-Sahibani.
  42. Saud bin Abdullah Al-Fanisan.
  43. Ahmad bin Abdullah Al-Zahrani.
  44. Sholeh bin Abdullah Al-Durwaisi.
  45. Abdulaziz bin Abdul Muhsin Al-Turki.
  46. Mohammad Musa Al-Syarif.
  47. Hasan bin Sholeh Al-Humaid.
  48. Abdurrahman bin Jamil Qishash.
  49. Nasir bin Yahya Al-Hunaini.
  50. Mohammad bin Abdullah Al-Duwaish.
  51. Mohammad bin Abdullah Al-Khidri.
  52. Utsman bin Abdurrahman Al-Atsim.
  53. Ahmad bin Abdulaziz Al-Shawi.
  54. Ibrahim bin Abdurrahman Al-Turki
  55. Mohammad bin Abdulaziz Al-Majid.
  56. Adil bin Ahmad Bana’mah.
  57. Basim bin Abdullah Alim.
  58. Musfir bin Abdullah Al-Bawaridi.
  59. Abdullah bin Tuwairish Al-Tuwairish.
  60. Abdullah bin Nasir Al-Shabih.
  61. Abdullah bin Abdurrahman Al-Wathban.
  62. Abdul Hamid bin Abdullah Al-Wabil.
  63. Sulaiman bin Abdullah Al-Saif.
  64. Abdullah bin Mohammad Al-Qu’ud.
  65. Hamud bin Dhafir Al-Shahri.
  66. Muwafiq Abdullah Kadsah.
  67. Mohammad bin Ali Musmali.
  68. Mahmud bin Ibrahin Al-Zahrani.
  69. Ibrahim bin Mohammad Abkar Abbas.
  70. Mohammad bin Said Bafil.
  71. Hamdan bin Abdurrahman Al-Sharqi.
  72. Ahmad bin Mohammad Bathup.
  73. Jamaz bin Abdullah Al-Jamaz.
  74. Mash’al Mas’ud Al-Qahthani.
  75. Ahmad bin Ali Al-Rashud.
  76. Saad bin Ali Al-Amri.
  77. Mohammad bin Ewad Al-Sarhani.
  78. Thoriq bin Ahmad Al-Faris.
  79. Ali bin Ibrahim Al-Muhith.
  80. Ali bin Ahmad Alu Ishaq.
  81. Abdulaziz bin Abdullah Al-Mubdil.
  82. Ibrahim bin Mohammad Akiri.
  83. Mohammad bin Hamid Alu Ustman Al-Ghamidi.
  84. Abdullah bin Hamd Al-Jalali.
  85. Nasir bin Sulaiman Al-Amri.
  86. Abdullah bin Ibrahim Al-Rais.
  87. Abdulaziz bin Mohammad Al-Rashid.
  88. Isa bin Durzi bin Muballig.
  89. Adnan Ar’ur, warga negara Suriah dan pengisi acara wahabi di salah satu stasiun TV.
  90. Mohammad Uraifi, imam Masjidil Haram.
  91. Adel Kalbani, Muballig terkenal dan mantan imam Masjidil Haram.

(ARN/AU/AM/Raialyoum)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca