arrahmahnews

TEGAS..Pemerintah Negeri Johor Larang 16 Penceramah Wahabi Berdakwah

03 Januari 2016,

MALAYSIA, ARRAHMAHNEWS.COM – Ramai media Malaysia beritakan tentang ketegasan pemerintah negeri Johor mengeluarkan instruksi larangan berceramah dan mengajar agama pada 16 pembicara yang tidak sealiran dengan ahlisunnah wal Jamaah. Berdasarkan laporan ini, 16 orang pembicara agama tersebut terdeteksi menganut ajaran Wahabi yang rata-ratanya mengharamkan tawassul (Baca juga: TERBONGKAR! Rekening Gendut Triliunan PM Malaysia dari Keluarga Kerajaan Saudi), mengkafirkan Sunni Asya’irah dan sufi, mengkafirkan penyambut Maulidur Rasul, menjisimkan Allah, melarang bacaan al-Qur’an kepada orang yang sudah meninggal dunia dan mengajar agama tanpa terakreditasi. Sehubungan dengan itu, Exco agama Johor, Abdul Mutalip Abdul Rahim bertegas akan mengambil tindakan yang sama pada beberapa orang ustaz yang sudah diidentifikasi memiliki akidah sedimikian rupa, “Pandangan saya, banyak lagi ustaz dan pembicara anak negeri ini, bahkan tidak hanya 16 pembicara ini dilarang, akan menyusul beberapa nama lagi yang telah diidentifikasi. Kita tidak haramkan mereka untuk datang, sebaliknya hanya melarang berceramah atau mengajar, “katanya kepada wartawan Sinar Harian (02/01). (Baca juga: Polisi Diraja Malaysia Sahkan Wahabi Ajaran Terorisme)

Maklumat Johor 1

Dalam waktu yang sama, beberapa lembar dokumen yang terkait dengan larangan tersebut berdasarkan kepada Undang-Undang Tubuh Negeri Johor telah beredar dalam WhatsApp”. Pembicara yang dilarang ini, ada antara mereka saya lihat terlalu populer di situs sosial, selain bertindak memperburuk individu lain. Faktanya itu satu perbuatan yang berdosa. “Mereka ini tidak sesuai di Johor, yang mencoba mengadu-domba, memfitnah, memperolok ulama, dan ada unsur penghinaan,” katanya. (Baca juga: Oposisi Jerman; Wahabisme Saudi Adalah Sumber Masalah)

Maklumat Johor 4Dokumen pemerintah itu antara lain mencantumkan nama Mufti Perlis, Dr Asri Zainal Abidin dan penceramah bebas, Fathul Bari, Rasul Dahri, Fadhlan bin Othman, Idris Sulaiman bin Yasin, Emran Ahmad, Fikri Alam Ghiri, Hafiz Firdaus, Mohd Yaakob bin Yunus, Dr. Anas Madani, Maulana Asri Yusof, Halim Hassan, Khairil Anuar, Khairul Ikhwan, Hussein Yee dan Isa Deraman. Sementara itu Mufti Perli Asri Zainul Abidin memberi reaksi dengan menantang pihak tersebut untuk mengajukan bukti seperti apa yang diklaim dalam dokumen tersebut. Selain Asri, Fathul Bari turut menyatakan kekesalannya karena dituduh mengkafirkan umat Islam.

Maklumat Johor 2

Maklumat Johor 3

Dua bulan yang lalu Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mengesahkan penganut fahaman terorisme atau militan bermula dari perkembangan ideologi Salafi Jihadi yang bersumber dari pandangan Ibnu Taimiyah dan serta tokoh-tokoh sealiran dengannya seperti Nasiruddin Al-Albani , lapor Utusan Malaysia dan TV3. (Baca juga: Direktur Institut Studi Timur Tengah dan Afrika Utara : ISIS Terkait Langsung Dengan Doktrin Wahhabisme)

Ibnu Taimiyah adalah seorang radikal yang dianggap terlalu ekstrem dalam mengemukakan pandangan-pandangan berkaitan dengan agama Islam. Dia akhirnya mati dalam penjara pemerintah karena ideologinya yang sangat berbahaya bagi masyarakat Muslim.

Malangnya kebanyakan penceramah agama di Malaysia termasuk bekas Mufti Wilayah Perseketuan menjadikan Ibnu Tamiyyah sebagai rujukan agama dalam ceramah atau buku-buku mereka. Kebanyakan pengikut ekstrem Ibnu Taimiyah dikenali sebagai penganut ajaran Wahabi. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca