Mansur Hadi Gadaikan Pulau Socotra Sepihak Kepada Emirat Untuk Biaya Perang Yaman
Menurut saluran berita TV Al-Mayadeen ini, pulau itu ditawarkan untuk UEA dengan imbalan untuk kepentingan Hadi pribadi. Imbalam tersebut adalah agar Uni Emirat memberi dukungan penuh kepadanya dalam mengobarkan perang saudara di Yaman. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai negosiasi yang disebutkan itu. Kabarnya, pulau ini juga mungkin akan berada di bawah pemerintahan AS. Dalam berita tersebut dikatakan juga bahwa pulau itu akan disewakan bagi investasi bidang pariwisata, ekonomi dan navigasi. (Baca juga: Arab Saudi Bangun Pangkalan AL di Pulau Socotra Yaman)
Socotra adalah sebuah pulau dan kepulauan kecil dari empat pulau di Samudera Hindia. Socotra adalah bagian dari Yaman. Pulau ini telah lama menjadi bagian dari provinsi Aden. Pada tahun 2004 pulau tersebut menjadi bagian Hadhramaut, yang lebih dekat dengan pulau tersebut daripada Aden (meskipun gubernuran terdekat adalah provinsi Al Mahrah). (Baca juga: Selingkuhi Saudi, AS Perintahkan Hadi Serang Sana’a, Yaman)
Pulau yang berada di wilayah negara Yaman ini adalah pulau terpencil yang didiami sekitar 40.000 orang. Nama Socotra sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya Pulau Kebahagiaan. Banyak pohon dan tumbuhan di pulau ini termasuk dalam kategori flora endemis, yang artinya tidak akan pernah ditemukan di tempat lain di dunia selain di pulau Socotra. Bahkan ada beberapa varietas yang diprediksikan telah mencapai usia 20 juta tahun menyewakan pulau tersebut kepada Uni Emirat Arab apalagi untuk tujuan wisata, jelas sekali menjadi langkah berbahaya bagi keberlangsungan flora dan fauna endemis yang berusia jutaan tahun di pulau itu karena keunikannya sering disebut pulau “ALIEN” tersebut.
Karena beberapa alasan mengapa Pulau Socotra selama ini tidak dijadikan tujuan wisata meski bentang alamnya sangat menarik antara lain adalah agar tidak banyak turis yang datang kesana sehingga kealamian dari pulau Socotra itu tetap terjaga. Untuk tujuan itu juga selama ini di pulau tersebut hampir tidak dibangun jalanan. Satu-satunya jalanan yang ada di sana, baru dibangun sekitar beberapa tahun lalu. itu pun dengan perjanjian yang alot antara Pemerintah Yaman dan UNESCO. (ARN)