arrahmahnews

Gerakan Perempuan Kurdi di Paris Gelar Unjuk Rasa Kecam Kekejaman Turki

28 Februari 2016

PARIS, ARRAHMAHNEWS.COM – Ratusan perempuan Kurdi memprotes eskalasi kekerasan dan kekejaman yang sedang berlangsung di Ankara terhadap etnis Kurdi, terutama di kota Cizre di tenggara Turki dan di daerah-daerah yang banyak didiami etnis Kurdi.

Nursel Kilic, perwakilan dari Gerakan Perempuan Kurdi di Eropa mengatakan mereka akan terus melakukan aksi protes di Strasbourg untuk mengutuk kekejaman dan penindasan yang terus berlangsung terhadap etnis Kurdi.

Dalam sebuah wawancara dengan Sputnik, Nursel Kilic, yang mewakili Gerakan Perempuan Kurdi di Eropa, mengatakan bahwa protes akan digelar di depan gedung Dewan Eropa dan Pengadilan HAM Eropa. [Baca juga; Kurdi Tuding Eropa Abaikan Pelanggaran HAM Turki]

Dia juga mengingatkan bahwa kekerasan di Cizre dan daerah-daerah lain tidak menunjukkan akan usai, sebaliknya tentara Turki justru semakin meningkatkan aktivitas mereka di daerah-daerah tersebut, dan dikhawatirkan hal terburuk akan terjadi.

Pemerintah Turki telah memberlakukan jam malam di Cizre selama 76 hari terakhir, yang mengakibatkan warga sipil terisolasi dari menerima pasokan medis, air dan listrik, katanya kepada Sputnik.

Dia juga menambahkan hingga kini 200 orang Kurdi telah kehilangan nyawa atas serangan udara dan artileri di kota-kota yang didominasi Kurdi di wilayah tenggara Turki. [Baca juga; Politisi Turki: Erdogan Terus Langgar HAM, Uni Eropa Harus Beri Turki Kartu Merah]

“Korban tewas termasuk mahasiswa, aktivis HAM, wartawan, bahkan anak-anak juga menjadi target serangan Turki,” kata Kilic.

Dia juga mengklaim bahwa operasi militer Turki terhadap Kurdi di Cizre terus berlangsung meskipun pemerintahan Erdogan menyangkalnya.

“Operasi masih berlangsung meskipun Menteri Dalam Negeri Turki mengumumkan akhir operasi dua minggu lalu. Setiap hari kita mendapatkan foto dari [Cizre], termasuk foto-foto yang menunjukkan korban tewas dari warga sipil Kurdi”, kata Kilic.

Dia menyesalkan sikap pemerintah Turki yang mencegah Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia dari Dewan Eropa untuk mengunjungi Cizre dengan “alasan keamanan.”

“Tampaknya rintangan sedang dilakukan untuk memastikan bahwa kebenaran tidak akan pernah keluar pada masyarakat internasional,” tambahnya. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca