arrahmahnews

#DennySiregar dan Parodi Politik Lawan #AHOK di Kalijodo

17 Februari 2017,

JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM – Tiba-tiba semua mata memandang ke Kalijodo. Hidayat Nur Wahid benar ketika mengatakan bahwa Kalijodo adalah kampanye terselubung Ahok. Bahkan harus saya tambahkan ke pak Nurwahid, sejak pengumpulan KTP untuk mendukung Ahok, Ahok sudah melakukan kampanye terselubung. Jadi, pak hidayat terlambat ketika menyadari bahwa Ahok sudah “mencuri start” sejak awal untuk pilgub DKI 2017.

Tapi, itulah Ahok. Ia pandai memainkan brand dirinya dengan cantik. Ia tidak melakukan hal-hal yang biasa dilakukan pejabat-pejabat terdahulu yang hanya memanfaatkan iklan melalui media, memanfaatkan sisa anggaran di jajarannya. Ahok tidak sekecil itu. Ia memainkan orkestra dengan memanfaatkan situasi tanpa harus mencurangi anggaran. Ia memainkan komunikasi marketing dengan gayanya yang elegan. (Baca juga: #DennySiregar dan Perang Ahok di ‘Pasar Cinta Semalam’ Kalijodo)

Ahok pintar memainkan isu kontroversial, tetapi kontroversial yang positif, yang berguna utk masyarakat, bukan pencitraan plastik. Ahok memaki banjir, sehingga banjir takut datang ke Jakarta. Ahok memaki dan memecat pejabat-pejabat yang bermain di anggaran dan jual beli rusun. Makian Ahok adalah kekuatan brand-nya, ia terkenal dengan itu. Kalau ada orang yang berkata bahwa Ahok itu mulutnya gak bisa diajak kompromi, itu menandakan Ahok sudah menancapkan brand-nya di memori banyak orang dengan baik. (Baca juga: Ini 5 Kelompok yang Paling Takut Ahok Menang Lagi)

Ahmad Dhani di Kalijodo

Dan lihat saja, tiba-tiba banyak yang berkomentar soal Kalijodo. Ahmad Dhani datang ke Kalijodo. Maksudnya ingin menampakkan wajah sebagai publik figur disana. Wajah doang, solusi nol. Ndilalah, pengusaha hiburan malam disana Daeng Aziz, malah terbahak-bahak ketika dikabarkan bahwa Dhani kesana. “Siapa itu?” Katanya sambil tertawa. (Baca juga: UNTUKMU Jonru dari seorang NASRANI)

Ahok apalagi. Perutnya sampe mules melihat “drama” itu. Mungkin dia sampe split ke segala arah. Buat mereka berdua, opera Ahmad Dhani lebih lucu dari opera Van Java.

Adhyaksa Dault memberi saran tentang Kalijodo. “Jangan di-relokasi, tapi tingkatkan keimanan mereka disana..” Saran yang sangat agamis dengan solusi senin kamis. Mungkin karena keberatan kumis. (Baca juga: Ancaman AHOK Terbukti, Ratusan Personel Gabungan ‘Geruduk’ Kalijodo)

Bahkan Farhat Abbas, akan datang ke Kalijodo. Entah dia ngapain disana. Mungkin mencari jodoh sesudah ditinggal istrinya. Katanya, dia didukung Golkar, meski saya rasa Golkar masih sehat cara berfikirnya.

Aziz Lapor Ke Komnas HAM

Haji Lulung tidak mau ketinggalan. Ia mendatangi Daeng Aziz, preman ketemu preman. Maksudnya biar preman yang berbicara dengan bahasa preman, karena preman akan saling mengerti dan mencintai sesama. Mungkin dengan sentuhan ke-premanan yang lembut dan gemulai, masalah akan selesai. Bisa jadi terjalin kesepakatan akan ada hari preman di Kalijodo, dengan simbol mawar dan cokelat, ditambah kondom jika dibutuhkan. Widiiih….

Lihat, Kalijodo menjadi magnet, dibangun oleh Ahok sebagai panggung. Banyak yang menyangka panggung itu bisa mereka pergunakan untuk mengangkat nama mereka. Tapi mereka tidak sadar, benar-benar tidak sadar, bahwa mereka itu sebenarnya dimanfaatkan Ahok untuk mengangkat namanya.

Semakin sering mereka bermain di panggung yang dibangun Ahok, semakin Ahok tertawa karena panggung itu seperti poin-poin bonus yang mengangkat nama Ahok untuk pilgub DKI 2017. Ahok melakukan kampanye terselubung dengan sangat cantik. Mereka hanya korban kepintaran Ahok saja.

Mungkin kapan-kapan saya harus minum kopi dengan Ahok dan menyerap ilmu-ilmu marketingnya yang aduhai. Tapi, Ahok nyediain tahu isi gak ya? Batman suka itu…. (ARN)

Sumber: DennySiregar.com

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca