Selasa, 01 Maret 2016,
RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang pejabat Saudi mengatakan bahwa kerajaan itu bersama dengan Amerika Serikat pernah membahas kemungkinan serangan darat ke Suriah sekitar dua minggu yang lalu, tetapi mereka belum membuat keputusan.
“Hal itu dibahas sekitar dua pekan lalu di Brussels,” ungkap Brigjen Ahmed Asseri, ajudan menteri pertahanan Arab Saudi, Senin (29/02) kemarin. (Baca juga: Militer Saudi Akui Koalisi AS Rencanakan Invasi Darat di Suriah)
“Hal itu dibahas di tingkat politik tapi tidak dibahas sebagai sebuah misi militer,” tambahnya dalam sebuah wawancara sebagaimana dikutip Reuters.
Menurut Asseri, Menteri Pertahanan Saudi Mohammad Bin Salman Al Saud bertemu rekan-rekannya dari koalisi pimpinan AS yang telah melakukan serangan udara di dalam wilayah Suriah sejak September 2014.
“Begitu hal ini terselerenggara, dan diputuskan berapa banyak jumlah tentara, bagaimana mereka akan berangkat dan di mana mereka akan pergi, maka kami akan berpartisipasi dalam hal itu,” katanya. (Baca juga: MURKA SURIAH! Saudi Perusak Negara-negara Arab dan Islam)
“Kami perlu membahas di tingkat militer yang sangat luas dengan para ahli militer untuk memastikan bahwa kami punya rencana yang matang,” kata Asseri. (Baca juga: Catherine Shakdam: Turki-Saudi Bangkitkan Imperialisme Ottoman di Suriah)
“Kerajaan,” katanya, sekarang siap untuk melaksanakan serangan udara dari pangkalan udara Incirlik Turki, di mana empat jet tempur Saudi tiba pekan lalu. Selama ini AS sudah menggunakan bandara Incirlik untuk melakukan serangan di wilayah Suriah. (ARN)
