Analisa

22 Pertanyaan Untuk Musuh-Musuh Bashar Assad

Rabu, 02 Maret 2016,

JAKARTA, ARRAHMAHNEWS.COM – Salah satu penulis media Sosial, Ismail Amin memberikan analisa menariknya tentang ‘22 Pertanyaan Untuk Musuh-musuh Bashar Assad’, tulisan yang amat sangat mewakili sekali bagi para haters Suriah dan Bashara Assad khususnya. Berikut analisa tulisannya:

Dukungan rakyat Suriah kepada Bashar Assad dengan memenangi pemilu

Betapapun jenuhnya rakyat Suriah terhadap Assad, mereka tetap tidak ingin negara mereka dijajah dan berada dalam cengkraman kekuatan asing, karenanya rakyat Suriah justru berbalik dan kemudian secara besar-besaran menggelar dukungan terhadap Assad dalam menghadapi oposisi yang disupport pihak asing. Buktinya, melalui referendum dan pemilu, Assad tetap mendapat kepercayaan menjadi penguasa di Suriah. Buktinya, Assad tetap tak bergeming dari kedudukannya sebagai presiden meski telah dihantam kanan kiri, berkat dukungan penuh dari rakyatnya. (Baca juga: 10 Fakta Suriah Yang Tak Terbantahkan)

Bashar Assad Menang dalam Pemilu di Suriah

Karena itu, menyederhanakan persoalan bahwa koflik Suriah adalah konflik Sunni vs Syiah, sangat tidak beralasan. Ada banyak pertanyaan yang harus terjawab, jika tetap berdalih isu sektarian telah menjadi pemicu lahirnya tragedi kemanusiaan di Suriah. Berikut 22 pertanyaan yang harus dijawab oleh pihak yang tetap ngotot mendukung pemberontakan di Suriah dengan dalih Sunni vs Syiah:

  1. Kalau Assad membunuhi rakyatnya yang Sunni (yang justru mayoritas di Suriah), apa alasannya baru melakukannya sekarang, mengapa tidak dari dulu (klan Assad berkuasa sejak tahun 1971)?
  2. Kalau Assad dikatakan menindas rakyatnya yang Sunni, mengapa pengungsian rakyat Suriah ke negeri-negeri tetangganya justru baru terjadi setelah kelompok-kelompok militan yang berambisi menjatuhkan Assad itu masuk Suriah? Sebelum tahun 2011, tidak ada sorotan sedikitpun atas Suriah, terutama mengenai pelanggaran HAM dan ketidakadilan terhadap penganut mazhab tertentu. Tidak pula ada secuilpun informasi menyebutkan, Assad menelantarkan, memiskinkan dan merampas hak-hak rakyatnya yang Sunni. Apa karena Suriah negara tertutup dan membungkam pers atau memang klaim-klaim itu tidak ada?
  3. Kalau dikatakan Assad membenci dan memusuhi Sunni, mengapa Mufti Agung Suriah justru ulama Sunni? Almarhum Syaikh Ramadhan al Bouthi (menjabat Mufti Agung Suriah semasa hidupnya) justru gugur oleh aksi bom bunuh diri kubu pemberontak, bukan oleh tangan rezim. (Baca juga: INILAH 3 Fakta Konflik Suriah)

Bashar Assad bersama dengan ulama-ulama Sunni Suriah sehabis shalat berjamaah

Bashar Assad bersama Para Ulama Aswaja

  1. Kalau dikatakan Assad anti Sunni, apa manfaatnya menerima pengungsi dari Palestina yang kesemuanya Sunni dan memberikan pelayanan yang terhitung memuaskan bagi pengungsi? Assad bisa saja menutup perbatasannya sebagaimana yang dilakukan Mesir era Husni Mubarak sehingga pengungsi Palestina tidak bisa masuk Suriah. Mengapa itu tidak dilakukannya, sebagai bukti bencinya dia pada komunitas Sunni?
  2. Kalau Assad anti Sunni, mengapa Assad mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina bahkan memberi fasilitas kantor untuk HAMAS di Damaskus? Suriah-pun memegang peranan penting dalam perang Arab melawan Israel berkali-kali.
  3. Jika Assad anti Sunni, mengapa komposisi pemimpin militer Suriah, 43% Sunni dan 37% Alawi, sementara komposisi menteri 58% Sunni dan 20% Alawi, bahkan Fahd Jassem al-Freij, Menteri Pertahanan Suriah justru orang Sunni?
  4. Kalau Assad mengaku Tuhan dan meminta disembah, mengapa dilayar TV disiarkan disetiap acara penting keagamaan (shalat Jum’at, shalat Id) Assad masih shalat bahkan diimami oleh imam jamaah dari ulama Sunni?
  5. Kalau Assad tidak mendapat dukungan rakyat, mengapa Assad masih bisa bertahan sampai saat ini sebagai penguasa tertinggi di Suriah? (Baca juga: PM Al-Halaqi: Media Nasional Berperan Penting Ungkap Fakta Suriah)
  6. Kalau Assad hendak digulingkan dengan alasan demokrasi, mengapa negara-negara yang mendukung penggulingan itu seperti Arab Saudi dan Qatar justru negara depostik yang anti demokrasi?
  7. Kalau Assad itu anti Sunni dan musuh besar umat Islam, mengapa AS dan Israel justru mendukung kejatuhannya, apa AS dan Israel itu pembela umat Islam?
  8. Kalau fatwa dan seruan untuk berjihad begitu mudahnya keluar dari lisan para mufti Saudi dan Qatar untuk berjihad menjatuhkan Bashar Assad, mengapa fatwa serupa tidak diberlakukan untuk berjihad melawan rezim Zionis?
  9. Kalau masuknya pasukan militan bersenjata dari berbagai negara ke Suriah untuk membela rakyat Suriah yang dizalimi rezim Assad mengapa hal yang sama tidak pernah dilakukan untuk membela rakyat Palestina yang menjadi bulan-bulanan rezim Zionis, apakah karena rakyat Suriah yang terzalimi itu Sunni, sementara rakyat Palestina bukan Sunni?

Pemberontak Suriah dari berbagai negara (Baca juga: FAKTA MADAYA….Assad Tak Mungkin Biarkan Rakyatnya Kelaparan)

Bashar Assad Bukan Syiah

  1. Kalau Turki, Arab Saudi dan Qatar punya dana besar untuk mendanai dan mensuplai senjata untuk kelompok oposisi dan pemberontak di Suriah, mengapa hal yang sama tidak dilakukan untuk mendanai dan mensuplay senjata kelompok-kelompok yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina?
  2. Kalau Turki, Qatar dan Arab Saudi protes atas ikut campurnya Rusia untuk menghabisi ISIS di Suriah, mengapa ketika yang ikut campur itu Amerika Serikat, ketiga negara Arab itu justru mensupport?
  3. Kalau dikatakan aksi-aksi teror yang dilakukan ISIS, Jabhah Al Nushra, al Qaedah dan kelompok militan lainnya bertujuan membela rakyat Suriah yang Sunni, mengapa aksi serupa tidak dilakukan untuk membela rakyat Palestina yang Sunni? Mengapa tidak ada aksi bom bunuh diri yang dilakukan anasir ISIS dll di Tel Aviv sebagaimana yang mereka lakukan berkali-kali di Damaskus, Homs dll?

kalau untuk menginvasi Yaman dan Suriah, Saudi, Turki dan Qatar punya dana besar untuk mendanai senjata dan alat tempur yang canggih, namun untuk melawan Israel, pejuang Palestina dibiarkan tetap bermodalkan lemparan batu. (Baca juga: FAKTA SURIAH..! 1500 Pesepeda dan KBRI Damaskus Gowes Bareng)

  1. Kalau dikatakan Bashar Assad harus dijatuhkan karena rakyat Suriah menuntut itu yang karena itu Saudi mensupport gerakan bersenjata untuk menggulingkan Assad, lantas mengapa di Yaman, Saudi malah bertindak sebaliknya dengan membela Mansour al Hadi yang yang terguling oleh kekuataan tuntutan rakyat? Konyolnya, Saudi malah menginvasi Yaman dengan ambisi mengembalikan Mansour Hadi pada posisinya sebagai presiden Yaman. Bukankah ini standar ganda yang hipokrit?
  2. Kalau Saudi punya jet-jet tempur canggih (meskipun itu sekedar beli dari AS), mengapa itu malah dikerahkan untuk memborbardir Yaman yang tidak punya satupun jet tempur, bukannya menghantam Israel yang menjadi akar semua konflik berdarah di Timur Tengah?
  3. Kalau dikatakan rakyat telah jenuh oleh kekuasaan klan Assad, apakah Saudi dan Qatar telah memastikan rakyatnya tidak jenuh pada kekuasaan keluarga yang berlaku di kedua negara kerajaan itu? Assad melakukan referendum sebagaimana tuntutan oposisi dan berhasil membuktikan diri sebagai pilihan rakyat, apa raja Saudi dan Qatar berani melakukan referendum di negara mereka?
  4. Kalau dikatakan konflik di Timur Tengah dipicu pertikaian mazhab yang karena itu disebar berita, rezim Iran yang Syiah menindas Sunni Iran, mengapa tidak ada kelompok militan asing satupun yang masuk Iran untuk membela kelompok Sunni, sebagaimana yang terjadi di Suriah?
  5. Kalau benar Assad membantai rakyat Suriah yang Sunni, mengapa untuk menunjukkan itu yang digunakan justru foto-foto korban pembantaian Zionis di Gaza, gelandangan yang kelaparan di Eropa, korban pembunuhan sadis di Brasil (sebagaimana yang diposting Farid Okbah yang kemudian diklaim korban rezim Assad) dan foto-foto lainnya yang terbukti hoax dan rekayasa?

Hoax Foto Madaya

  1. Kalaupun pada akhirnya Bashar Assad bisa digulingkan melalui kekuatan senjata, lantas siapa yang bisa menjamin bahwa kondisi Suriah akan jadi lebih baik dibanding ketika Assad berkuasa? Ataukah justru korporasi-korporasi asing yang didominasi AS yang mengambil banyak keuntungan dari kejatuhan Assad sebagaimana terbukti di Libya pasca penggulingan paksa Moammar Qhadafi?
  2. Kalau dikatakan, Palestina baru bisa dibebaskan dan Israel dirontokkan setelah sebelumnya menghancurkan negara-negara Syiah (Suriah, Iran, Lebanon, Irak dan Yaman) lantas mengapa untuk menghancurkan negara-negara Syiah itu yang dilakukan justru bekerjasama dengan AS yang merupakan sponsor utama berdirinya negara Israel?

TajikistanItulah daftar pertanyaan yang harus dijawab pihak-pihak yang mengklaim pemicu konflik Suriah adalah pertikaian mazhab dan sedemikian lugu melakukan pemetaan konflik bahwa semua tragedi di Suriah bermula dari rezim Suriah yang dikuasai Alawi (baca: Syiah) melakukan teror mematikan atas komunitas Sunni di Suriah.

Di Tajikistan, jangankan mengenakan jilbab untuk muslimah, berjenggot untuk muslimpun dilarang karena diklaim simbol radikalisme. Tapi isu ini berlalu begitu saja, tanpa ada protes dari kelompok yang mengaku pembela sunnah, tidak sebagaimana hujatan yang harus didapat Bashar Assad.

Silahkan baca berita mengenai kondisi umat Islam di Tajikistan. Tajikistan negara pecahan Uni Soviet dengan penduduk 90% muslim tapi dikuasai rezim yang mengidap penyakit Islamophobia akut. Emomali Sharifovich Rahmonov, presiden Tajikistan memberlakukan aturan yang memperkosa hak-hak umat Islam di negara tersebut. Bahkan peraturan-peraturan anti Islam yang diberlakukan lebih ekstrem dari yang diberlakukan di Barat. Di Tajikistan, penggunaan jilbab dilarang, laki-laki muslim dilarang memelihara jenggot, anak-anak muda dibawah 18 tahun dilarang memasuki masjid, aktivis-aktivis Islam yang mengajarkan Islam akan dipenjara dan menjadi tahanan politik bertahun-tahun tanpa melalui proses peradilan yang jelas, peredaran buku-buku Islam dilarang keras dan kebijakan anti Islam lainnya. Namun apa ada kecaman Mufti-mufti Islam (khususnya dari Arab Saudi) terhadap rezim Rahmonov? Apa ada pihak yang mencoba menggulingkan kekuasaannya dengan alasan membela hak-hak umat Islam di Tajikistan? Apa Assad memberlakukan kebijakan anti Islam dinegaranya sebagaimana Rahmonov menerapkannya di Tajikistan?.

Fakta Timur TengahApa belum juga ditemukan benang merahnya, bahwa rezim-rezim di Timur Tengah bahkan di seluruh dunia, yang jika itu menguntungkan AS maka rezim itu akan dibiarkan bahkan didukung meski otoriter dan menindas rakyatnya, namun jika menghambat kepentingan-kepentingan AS maka berambisi untuk dijatuhkan?. Melalui tangan-tangan media yang dikendalikan AS maka dibentuklah opini publik, bahwa rezim itu anti demokrasi, tirani, melanggar HAM, anti kemanusiaan bahkan dimasukkan dalam daftar jaringan terorisme internasional. Ataupun kalau perlu, menggunakan kekuatan ekonomi dengan memberlakukan embargo untuk melumpuhkan rezim tersebut, sampai pada tingkat menginvasi, sebagaimana yang dilakukan AS atas Vietnam, Afghanistan, Irak dan Libya melaui NATO. Sementara Arab Saudi sebagai kacung AS, memuluskan proyek-proyek AS melalui fatwa-fatwa keagamaan. Anda bisa mengecek kembali, apa fatwa ulama-ulama Saudi mengenai Saddam Husain, Moammar Qhadafi, Osama bin Laden, Hizbullah Lebanon, HAMAS, Ikhwanul Muslimin, Bashar Assad, Houthi Yaman, rezim Iran dan siapapun yang anti AS?. Kalau bukan menyebut mereka kafir, minimal menyebut mereka teroris. (Baca juga: Tajikistan Cukur Jenggot 13.000 Wahabi Untuk Akhiri Radikalisme)

Terakhir, silahkan berpikir sebelum bertindak dan meyakini, bahwa yang terjadi di Suriah adalah gerakan perlawanan rakyat menghadapi pemerintahan yang zalim untuk menegakkan demokrasi sebagaimana sebelumnya yang diisukan untuk menjatuhkan Qhadafi di Libya, atau justru yang bertempur adalah kepentingan korporasi asing untuk mengambil keuntungan atas kekayaan alam Suriah melawan penguasa yang berpihak pada kepentingan negara dan rakyatnya. Bashar Assad tidak perlu dibela, dia bukan malaikat yang tidak pernah salah, bukan pula Nabi yang memimpin dengan bimbingan wahyu, dia tidak sempurna namun setidaknya oleh rakyat Suriah, dia adalah harapan dan simbol perlawanan, bahwa Suriah menolak tunduk dan dijajah. Silahkan. (ARN)

Sumber: Akun Facebook Ismail Amin

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: