arrahmahnews

Sekjen Hizbullah: Tindakan Saudi Atas Lebanon Akibat Kegagalan di Suriah dan Irak

Senin, 07 Maret 2016

BEIRUT, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekjen Hizbullah, Sayyed Hassan Nashrallah, dalam pidatonya di hari Minggu (06/03) kemarin menyatakan bahwa tindakan Saudi baru-baru ini terhadap Lebanon dan partainya adalah akibat “kegagalan” kerajaan itu di Suriah dan Yaman. Ia juga menggambarkan para pejuang Hizbullah di Suriah sebagai “pembela sejati kepentingan Lebanon. “

“Arab Saudi marah karena taruhannya di Suriah dan Yaman telah gagal,” jelas Nashrallah sebagaimana dikutip Naharnet, “Kemarahan mereka ditargetkan ke seluruh Lebanon karena mereka ingin membuat rakyat Lebanon marah terhadap kami.” (Baca juga: Gara-gara Tak Bisa Kalahkan Hamas, Hizbullah Serta Iran Lieberman Paksa Netanyahu Mundur)

Ia mencatat bahwa Lebanon saat ini menghadapi “kemarahan” Arab Saudi karena memang “kegagalan menyebabkan kemarahan” dan “ketika Anda marah, maka anda akan mencoba untuk melakukan sesuatu.”

“Rakyat Lebanon tahu betul bahwa skema Saudi di Suriah adalah untuk menggulingkan rezim tanpa peduli siapa yang mungkin naik ke kekuasaan, baik itu Daesh, al-Nusra atau kelompok lain dengan ideologi yang serupa. Mereka yang melawan Arab Saudi di Suriah adalah pembela sejati kepentingan Lebanon, ” tambah Nashrallah.

“Apa yang melindungi negara ini adalah tentara-tentaranya, rakyat dan gerakan perlawanan. Mereka yang berharap bahwa Liga Arab atau konsensus Arab dapat mencegah Israel menyerang Libanon, sedang berkhayal,” ungkap Nasrallah dalam pidato yang menandai satu minggu sejak pemakaman komandan Hizbullah Ali Fayyad, yang tewas dalam pertempuran di provinsi Aleppo, Suriah.

Kepada pemerintah negara-negara Arab, Nasrallah menambahkan: “Kami tidak menginginkan apa pun dari Anda. Kami tidak ingin uang, senjata ataupun dukungan anda, cukup tinggalkan saja gerakan perlawanan ini sendiri, negara ini sendiri dan rakyatnya sendiri.” (Baca juga: Ratusan Teroris ISIS Melarikan Diri Akibat Serangan Serempak Suriah, Rusia, dan Hizbullah)

Pernyataan pemimpin Hizbullah ini datang beberapa hari setelah Dewan Kerjasama Negara-negara Teluk pimpinan Saudi melabeli Hizbullah sebagai organisasi “teroris” atas apa yang mereka sebut “tindakan teroris dan hasutan di Suriah, Yaman dan di Irak” dan dugaan campur tangan dalam urusan negara-negara Teluk.

Resolusi itu diikuti serangkaian tindakan Saudi terhadap Lebanon dan Hizbullah yang dimulai pada 19 Februari ketika kementerian luar negeri Saudi mengumumkan bahwa kerajaan itu menghentikan sekitar 4 miliar dolar bantuan militer kepada tentara dan pasukan keamanan Lebanon.

“Haji Alaa (Ali Fayyad) dan saudara-saudaranya pergi ke Irak ketika Daesh (ISIS) menyerbu Mosul, Anbar, bagian dari Salaheddine dan Kirkuk hingga mencapai daerah-daerah didekat Baghdad, dan seluruh Irak menjadi dalam bahaya,” jelas Nasrallah. (Baca juga: Sayyed Hassan Nashrullah: Saudi Sebar Konflik Sektarian di Timur Tengah)

“Hal itu akan menjadi delusional untuk berpikir bahwa kami akan menunggu campur tangan Liga Arab di Irak. Kami berjuang di Irak di bawah kepemimpinan Irak, jika kami berperang di bawah kepemimpinan Amerika, mereka tidak akan melabeli kami sebagai teroris,” tambahnya, mengacu pada resolusi GCC.

Kepada negara-negara Teluk, Nashrallah menambahkan: “Kalau bukan karena kekuatan pasukan Mobilisasi Rakyat di Irak, Daesh sekarang akan ada di istana kalian dan mereka akan membunuh kalian serta memperbudak wanita-wanita kalian.”

“Kehormatan Arab adalah ketika setiap Arab pergi ke Irak dan membela kehormatan tempat-tempat suci orang-orang Irak, bukannya melabeli mereka yang membela Irak sebagai teroris,” tambah pemimpin Hizbullah itu lebih lanjut. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca