arrahmahnews

DAYS OF PALESTINE! Genosida, Pendudukan, Apartheid, dan Kebenaran

Kamis, 10 Maret 2016

TEPI BARAT, ARRAHMAHNEWS.COM – Tidak salah sama sekali jika menyebut apa yang sedang terjadi sehari-hari di Palestina adalah genosida di tangan Rezim Zionis. Mereka mencengkeram Palestina melalui Apartheid dan mengendalikannya melalui Pendudukan.

Pendudukan Palestina dan kejahatan pendudukan terhadap rakyat Palestina tidak dimulai pada tahun 1967. Rezim Pendudukan Zionis telah mendirikan negara ilegal mereka di atas kuburan massal rakyat Palestina jauh sebelumnya. (Baca juga: PBNU Apresiasi Hasil KTT OKI, Kemerdekaan Palestina Bisa Dicapai Dengan Persatuan Bangsa Arab)

Genosida sendiri berarti pembunuhan sekelompok besar orang secara disengaja, terutama orang-orang dari kelompok etnis atau bangsa tertentu, dan inilah yang terjadi di Palestina.

Mari kita kembali ke peristiwa Nakba tahun 1948, pembantaian Deir Yassin adalah salah satu dari banyak pembantaian selama ini. Mari kita tidak melupakan puluhan pembantaian lainnya yang dilakukan oleh Rezim Zionis, salah satu yang terburuk adalah pembantaian Al Dawayima. (Baca juga: Dunia Rayakan Hari Perempuan dan Para Wanita Palestina Masih Teraniaya di Penjara Israel)

1


Barbarisme Ekstrim dan keji yang dipamerkan oleh Rezim Pendudukan Zionis telah dan sangat akurat jika disamakan dengan Rezim Nazi dalam Perang Dunia II. Seberapa cepat sejarah dilupakan dan seberapa cepat sejarah berulang dengan sendirinya. Seberapa cepat mereka yang mengaku “tertindas” menjadi penindas. Tidak ada perbedaan antara pemimpin Zionis selama hampir 70 tahun terakhir dengan Hitler itu sendiri.

Banyak yang mulai menyebut Rezim Pendudukan Zionis sebagai “negara” Israel. Namun sesungguhnya tidak ada legitimasi dalam klaim semacam ini. Klaim “negara” oleh rezim itu adalah tidak lebih dari sebuah paradigma lemah sebuah pemerintahan yang memilih sendiri warganya, dan sisanya, orang-orang Palestina yang hidup, bekerja dan mengais rizki di tanah yang sebelumnya selama berabad-abad menjadi tempat hidup yang damai bagi Yahudi , Muslim dan Kristen, menjadi masyarakat yang direndahkan, dianggap bukan manusia dan menjadi target terbuka untuk dibunuh dan dibantai oleh IOF (Pasukan pendudukan Israel) dan ISF (Pasukan Khusus Israel) setiap hari, baik mereka yang laki-laki, perempuan bahkan anak-anak. (Baca juga:TERUNGKAP! CIA Bunuh Michael Jackson Karena Bela Palestina)

Bayangkan jika setiap hari Anda dipaksa untuk melihat dinding ancaman berwarna abu-abu itu. Dinding Pendudukan Apartheid Israel ini adalah pengingat dari kebebasan rakyat Palestina yang dicuri, hak mereka yang dicuri, tanah mereka yang dicuri, anggota keluarga yang dicuri dan masa depan yang dicuri. Ini adalah dinding kebencian, ketakutan dan penindasan Israel! Rakyat Palestina tidak layak untuk hidup terkurung di tanah mereka sendiri. Warga Palestina adalah warga asli, merdeka. Warga Palestina memiliki hak untuk membela tanah air dan kehidupan mereka.

Dinding Pendudukan Apartheid telah merubah wilayah pendudukan Tepi Barat dan Gaza menjadi setara dengan kamp konsentrasi Israel. Tembok ini berdiri di atas tanah Palestina yang dicuri. Dan meski ada bagian dari dinding itu yang memiliki pintu, tetapi warga Palestina tidak bisa “bebas” melewatinya! Mereka dijadikan tahanan meski hal itu bertentangan dengan keinginan mereka. (Baca juga: 22 Tahanan Palestina Menderita Penyakit Misterius di Penjara Israel)

Pasukan Pendudukan Israel menggunakan pintu-pintu ini sebagai titik akses cepat, untuk masuknya kendaraan lapis baja dan tentara militer yang secara ilegal menculik, menangkap, meneror, menyiksa dan menyerang warga dan desa-desa Palestina siang dan malam. IOF selalu berpakaian untuk perang dan bertujuan untuk membunuh. Ini adalah realitas putus asa kehidupan di bawah pendudukan, ini bukan film; ini adalah kehidupan sehari-hari yang menyedihkan di Palestina.

Bil’in (desa di Ramallah) dan desa-desa seperti itu tidak akan bisa dilemahkan. Rakyat Palestina bersatu demi hak asasi manusia dan perdamaian, dan untuk mengakhiri pendudukan ilegal ini. Apakah anda akan mendukung Palestina? diamnya Anda akan membenarkan kekerasan yang dilakukan terhadap warga Palestina setiap hari. Ketidakpedulian Anda akan menjadikan Anda juga bersalah atas kejahatan tersebut. Kita semua manusia, tetapi tidak ada manusia dalam Rezim Pendudukan Zionis.

Laki-laki Palestina, wanita, dan anak-anak, dilecehkan setiap hari oleh IOF dan pemukim ilegal. Ini adalah bagaimana rezim Zionis tercermin dalam tindakan tentara IOF terhadap warga Palestina. Melecehkan, menghina, mengejek, mengancam secara fisik, adalah bagian dari tindakan keji, rasis dan tidak manusiawi mereka. Warga dari rezim pendudukan, wanita dan anak-anaknya juga berpartisipasi dalam kejahatan ini. Dengan penuh kebencian mereka bisa menyerang seorang wanita Palestina yang tidak bersalah. Ini adalah kehidupan di bawah pendudukan yang setiap hari menimpa semua warga Palestina termasuk wanita dan anak.

3Berapa lama lagi hal ini akan terus berlangsung? Berapa lama lagi dunia melakukan pembiaran terhadap Rezim Zionis untuk terus melanggar hukum internasional dan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan? Pendudukan secara nyata telah melanggar Hukum Internasional dan tidak ada yang menuntut mereka atas pelanggaran tersebut. (Baca juga: Kedok Hubungan Mesra Israel-Saudi Terbongkar, Pangeran Saudi Tegaskan Tak Peduli Palestina)

Seruan penghentian rezim pendudukan Apartheid di Palestina adalah sebuah keniscayaan, sebagaimana dukungan terhadap Afrika Selatan yang berjuang melawan apartheid. Situasi di Palestina sesuai dengan definisi hukum internasional. Tambahan Protokol I 1977 dari Konvensi Jenewa 1949, misalnya, menyebutkan bahwa apartheid adalah sebuah “pelanggaran berat”. (ARN)

Tulisan diatas diambil dari artikel Ema Mei, seorang pendidik, penulis, dan aktifis hak asasi manusia yang tinggal di Kanada. Ema adalah pendukung kuat Palestina dan rakyat Palestina. Ia adalah editor sukarelawan dan kontributor aktif the Days of Palestine dan penulis utama untuk “Faces of Palestine”.

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca