Afrika

Kamerun Cegat Helikopter Perancis Penuh Amunisi dan Dolar Untuk Boko Haram

Minggu, 13 Maret 2016,

YAOUNDE, ARRAHMAHNEWS.COM – Website Info Berita Afrika pada minggu ini mengeluarkan informasi kredibel, bahwa tentara Kamerun telah mencegat helikopter Perancis yang membawa senjata, amunisi dan uang untuk kelompok teroris yang berafiliasi dengan Daesh di utara negara itu. Informasi itu disampaikan dengan mengutip pernyataan politisi Kamerun, Banda Kani, presiden nasional Gerakan Rakyat Baru (NPM).

“Kalian juga tahu bahwa ada dua teroris Prancis yang ditangkap di Briqueterie dengan bahan peledak. Faktor lain adalah bahwa sebuah helikopter telah dicegat di utara Kamerun dimana didalamnya membawa senjata, amunisi dan dolar,” katanya. (Baca juga: Muslim-Kristen Bersatu Lawan Wahabi Boko Haram di Kamerun)

Untuk mendukung fakta-fakta tersebut, mereka mengingatkan bahwa praktek ini telah terlihat selama krisis pasca pemilu yang dimainkan di Pantai Gading.

“Kita ingat bahwa pada tahun 2010 dan 2011, untuk menurunkan presiden terpilih Laurent Gbagbo, pemberontak Soro-Ouattara mendapatkan persenjataan yang dibawa oleh helikopter tentara Prancis yang ditempatkan dalam pasukan Unicorn di Pantai Gading. (Baca juga: IRONIS! Erdogan Minta Nigeria Ikuti Caranya “Perangi” Teroris)

Sebuah kontainer penuh senjata mungkin juga telah ditemukan di pelabuhan Douala, tapi kali ini ada pejabat Kamerun yang terlibat. Meskipun tidak ada informasi spesifik yang diberikan mengenai hal itu, gambar-gambar penangkapan helikopter Perancis itu tampaknya beredar luas di Internet.

Memang benar bahwa masalah pembiayaan dan terutama perekrutan sekte radikal yang mengatas-namakan Islam itu sering diperdebatkan. Menurut seorang peneliti dari University of Yaounde, ada hubungan erat antara terorisme dan kemiskinan di Afrika.

Para pemuda labil, pengangguran, dan dicengkeram kemiskinan di wilayah ini akan bergabung dengan barisan Boko Haram, karena mereka akan menerima 100.000 Franc CFA setiap minggu, lebih dari apa yang bisa mereka dapatkan dalam pekerjaan paling berbahaya sekalipun.

Tingkat yang sangat rendah dari pendidikan dan kebudayaan, akan membuat mereka rentan terhadap propaganda ideologis dari organisasi sektarian yang kemudian dengan mudah bisa merekrut mereka.

Pengamat menyebut bahwa solusi militer tidak akan cukup. Yang paling utama adalah memecahkan masalah sosial di Nigeria utara, yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah pusat, di mana orang-orang disana hidup dalam kemiskinan. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca