arrahmahnews

Rusia Tolak Laporan Pembicaraan Penurunan Produksi Minyak dengan Pangeran Mohammed bin Salman

Kamis, 21 April 2016

MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Rusia menolak laporan yang menyebut bahwa negaranya telah melakukan negoisasi terkait pembekuan produksi minyak dengan wakil putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman al-Saud, yang sekaligus menjabat sebagai menteri pertahanan Saudi. (Baca juga: KONFLIK MEMANAS.. Bin Nayef Ajak Para Ketua Suku Cegah Bin Salman Naik Tahta)

“Rusia tidak bernegosiasi mengenai usulan kesepakatan terkait pembekuan produksi minyak dengan Deputi Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud, yang juga menteri pertahanan negara itu,” ungkap Menteri Energi Rusia, Alexander Novak, sebagaimana dikutip Sputnik, Rabu(20/04).

Pada hari Minggu, para menteri energi dari negara-negara penghasil minyak gagal menyepakati pembekuan produksi minyak pada tingkat Januari untuk menopang harga setelah Riyadh tiba-tiba mundur dari semua kesepakatan kecuali hanya poin-poin tertentu saja. Kemudian Menteri Pertahanan Saudi mengumumkan bahwa negaranya hanya akan menandatangani perjanjian jika Iran, serta produsen minyak utama lainnya, bergabung dengan kesepakatan itu. (Baca juga: Bin Salman Akan Gunakan Tentaranya Gulingkan Putra Mahkota Mohammed Bin Nayef)

“Adapun negosiasi, hal itu dilakukan, tentu saja, di tingkat menteri, kami tidak melakukan (pembicaraan) dengan pangeran, yang juga menteri pertahanan itu,” kata Menteri Energi Rusia, Alexander Novak, kepada stasiun radio Kommersant FM. (Baca juga: DAHSYAT… Koran Addiyar Bongkar Telpon Rahasia Raja Salman dan Obama Tentang Suriah)

Menurut Novak, pihak Rusia percaya bahwa Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral Saudi, Ali Naimi “sampai saat terakhir menunjukkan posisi kepemimpinannya bahwa kesepakatan itu akan disetujui.”

Selama ini, Arab Saudi terus bersikeras bahwa Iran, yang baru-baru ini muncul kembali di pasar energi setelah bertahun-tahun terkena sanksi internasional, harus menjadi bagian dari kesepakatan penurunan produksi. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca