arrahmahnews

BELA HIZBULLAH, Jenderal Rusia Bersitegang dengan Wartawan Barat

Rabu, 11 Mei 2016

DAMASKUS, ARRAHMAHNEWS.COM – Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov terlihat sangat marah ketika ditanya oleh seorang wartawan Barat kenapa ia tidak memasukkan Hizbullah kedalam daftar teroris? Bahkan ia menjawab dengan emosi kepada wartawan itu.

Situs berbahasa Arab Al-Akhbar pada Selasa (10/05) dalam laporannya yang meliput basis militer Rusia di Humaimim setelah penarikan pasukan dan peralatan militer, menulis; berlawanan dengan situasi di Suriah yang perlahan membaik setelah kehadiran pasukan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov dalam konferensi Pers justru terlihat bersitegang dengan para wartawan yang mewawancarainya. (Baca juga: Putin; Kampanye Rusia Ubah Perjuangan Suriah Melawan Teroris)

Laporan itu menyebutkan bahwa Jenderal Rusia di antara puluhan wartawan yang berbicara tentang perang melawan teroris di Suriah, dalam menanggapi pertanyaan seorang wartawan Barat yang bertanya, “Mengapa Rusia tidak memasukkan Hizbullah ke dalam daftar teroris? Mengapa Rusia tidak memerangi Hizbullah sebagaimana mereka memerangi ISIS dan Jabhat al-Nusra? Igor Konashenkov terlihat sangat marah sambil menjawab, “kami ingin sekali belajar transparansi dan realisme dari kalian, tapi kalian selalu berbicara bohong.. Hizbullah bersama kami berperang melawan teroris. Kalian sebenarnya tahu dengan baik, siapa teroris dan siapa bukan teroris? ISIS, Jabhat al-Nusra dan kelompok-kelompok militan di Suriah adalah teroris bukan Hizbullah”.

Kemudian juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia sambil tersenyum menunjuk ke salah satu wartawan yang hadir dalam konferensi pers itu, mengatakan, “reporter al-Manar adalah Hizbullah, apa kalian mengatakan itu padanya?”. Setelah memperkenalkan koresponden al-Manar, Igor menjelaskan bahwa siapapun tanpa perlu khawatir bisa menggunakan kebebasan berekspresi, berbicara dan menjelaskan pandangannya, tapi harus didukung dengan bukti bukan klaim. (Baca juga: Hizbullah; Arab Saudi dan Turki Berusaha Merusak Pembicaraan Damai Suriah)

Di akhir seorang koresponden menanyakan, mengapa Rusia memaksakan gencatan senjata setelah meraih semua kemenangan di Suriah? Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov sambil guyon berkata, “Saya, tentu saja menjawab sebatas gaji saya, yang jelas gaji saya tidak kecil, tapi pertanyaan anda begitu besar”.

Basis militer Rusia di Humaimim telah menyaksikan 10.000 sorti tempur dan mencapai lebih dari 30.000 target, semua itu dilakukan dengan koordinasi Angkatan Udara Suriah, dan menjadi pukulan berat pada kelompok-kelompok teroris seperti ISIS, Jabhat al-Nusra dan lainnya yang didukung Barat dan sekutu regionalnya. (Baca juga: Zionis Israel Senang, Liga Arab Nyatakan Hizbullah Sebagai Organisasi Teroris)

Berbagai jet tempur, helikopter canggih, pesawat angkut militer, drone dan pesawat pengintai telah dikerahkan sebelumnya oleh Rusia ke Basis militer “Humaimim” serta menempatkan sistem pertahanan rudal canggih S-400 di perbatasan. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca