arrahmahnews

“Bom Cluster” Buatan AS dan Inggris Jadi Ladang Ranjau di Yaman

Senin, 23 Mei 2016

YAMAN, ARRAHMAHNEWS.COM – Amnesty International mengatakan misi terbaru untuk Yaman telah menemukan bukti bom cluster buatan AS, Inggris dan Brasil digunakan oleh pasukan Saudi.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, kelompok hak asasi yang berbasis di Inggris mengatakan bom cluster yang belum meledak telah merubah Yaman utara menjadi “ladang ranjau” bagi warga sipil.

Pengawas itu juga mengatakan keluarga pengungsi yang kembali ke rumah mereka sejak gencatan senjata disepakati pada bulan Maret, berada pada “risiko besar” dari “cedera serius atau bahkan kematian.”

“Bahkan setelah permusuhan telah mereda, kehidupan dan mata pencaharian warga sipil, termasuk anak-anak, terus berada di bawah garis berbahaya saat mereka kembali ke de ladang yang telah terpenuhi dengan ranjau”, kata  penasihat senior Amnesty Internasional Lama Fakih.

“Mereka tidak bisa hidup dengan aman sampai daerah yang terkontaminasi di dalam dan sekitar rumah serta ladang mereka diidentifikasi dan dibersihkan dari peledak bom cluster yang mematikan dan artileri yang belum meledak lainnya,” katanya.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan anak-anak termasuk di antara warga sipil yang tewas dan cacat oleh amunisi tersebut, dan menyerukan masyarakat internasional untuk membantu daerah yang telah terkontaminasi.

Pernyataan itu juga menyerukan negara-negara berpengaruh untuk menekan Arab Saudi dan sekutunya “menghentikan penggunaan munisi tandan, yang secara internasional dilarang dan tidak sembarangan digunakan”.

aafb484d-b7ee-4f40-9a7c-c08eaa8603ea

Setelah 10-hari perjalanan penelitian di provinsi Saa’da, Hajjah dan provinsi Sana’a, Amnesty internasional menemukan bahwa 16 warga sipil, termasuk sembilan anak-anak telah tewas atau terluka oleh munisi tandan antara Juli 2015 dan bulan April.

Pada tanggal 6 Mei, kelompok advokasi Human Rights Watch (HRW), menegaskan bahwa Arab Saudi telah menggunakan bom curah buatan AS terhadap warga sipil di Yaman.

Rezim Saudi juga baru-baru ini menggunakan bom tandan buatan AS dalam dua serangan udara terbaru pada sebuah pasar yang ramai di Yaman.

Pada tanggal 7 April, HRW mengatakan penyidik melakukan perjalanan ke sebuah kota di provinsi Hajjah Yaman, sehari setelah serangan itu terjadi, dan mengidentifikasi 97 warga sipil tewas dalam serangan itu, termasuk 25 anak-anak.

Mereka menemukan fragmen bom yang dipandu satelit GBU-31 dan peralatan bimbingan yang diberikan oleh AS, pencocokan laporan sebelumnya oleh saluran televisi British ITV.

AS telah mendukung kampanye Saudi di Yaman. Pada November tahun lalu, Washington telah menyetujui penjualan senjata senilai USD 1,29 miliar kepada Riyadh, termasuk ribuan bom serupa.

Arab Saudi memulai agresi militer terhadap Yaman pada 26 Maret 2015 dalam upaya memulihkan kekuatan mantan presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, sekutu dekat Riyadh.

Hampir 9.400 orang, di antaranya lebih dari 2.230 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 16.000 lainnya terluka sejak dimulainya serangan militer. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca