Kamis, 26 Mei 2016,
NEW YORK, ARRAHMAHNEWS.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk pemboman yang menargetkan Rumah Sakit National Jableh pada tanggal 23 Mei lalu, dimana pemboman tersebut mengakibatkan tewas dan terlukanya sejumlah staf medis, pasien, dan anggota keluarga pasien.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu (25/05), WHO mengatakan bahwa penargetan rumah sakit merupakan pelanggaran hukum internasional dan kemunduran serius bagi masyarakat lokal yang terkena dampak, selain menunjukkan tantangan tambahan untuk pekerjaan kemanusiaan di Suriah. (Baca juga: Trio Bandit “AS, Israel, Saudi” Tak Ingin Ada Perdamaian di Suriah dan Yaman)
WHO menyeru agar keselamatan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan serta netralitas mereka dihormati, selain menyerukan mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan. (Baca juga: Rusia Siap Hancurkan Teroris Jika Langgar Gencatan Senjata)
Pada 23 Mei, serangkaian pemboman teroris secara serempak menargetkan stasiun bus, Direktorat Listrik, dan Rumah Sakit Nasional di kota Jableh, serta stasiun bus dan lingkungan perumahan di kota Tartous, membunuh dan melukai sejumlah warga sipil. (ARN)
