Kamis, 05 Mei 2016,
ANKARA, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu berencana untuk melepaskan posisinya sebagai pemimpin Partai yang berkuasa di negara itu, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) akibat adanya perbedaan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Menurut Wall Street Journal, keputusan itu dibuat setelah pertemuan Rabu (04/05) kemarin, antara Davutoglu dan Erdogan yang telah berselisih selama beberapa bulan terakhir. (Baca juga: The Guardian: Politik Sesat Turki)
Erdogan memaksa untuk membangun sistem presidensial menggantikan sistem parlementer saat ini dengan klaim bahwa negara tidak dapat dijalankan oleh dua orang kuat. Davutoglu, bagaimanapun, menegaskan bahwa sistem tersebut akan menggerogoti kekuasaannya.
Sumber-sumber resmi mengatakan bahwa keputusan Davutoglu untuk mundur dari posisinya sebagai pemimpin AKP, yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri, tampak jelas dalam seruannya untuk konvensi politik khusus yang akan diadakan dalam beberapa minggu kedepan. Reuters mengatakan lima pejabat AKP telah mengkonfirmasi keputusan itu. (Baca juga: Penasehat Bashar Assad; ISIS dan Perang Suriah Hasil Karya Jahat Erdogan)
“Presiden dan perdana menteri mencapai kesepakatan dalam kongres … Saya rasa Davutoglu tidak akan menjadi kandidat lagi,” kata salah satu pejabat, mencatat bahwa kongres akan diadakan antara 21 Mei hingga 6 Juni. (ARN)
Sebar:
