Sabtu, 7 Mei 2016
MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Jumat menyerukan untuk memperhatikan tuntutan pemerintah yang sah di Suriah mengenai penutupan perbatasan Turki dan mencegah aliran teroris ke Suriah.
Dalam sebuah wawancara dengan reporter SANA di Moskow, Zakharova mengatakan bahwa ada langkah-langkah dan upaya yang dilakukan untuk memulai proses perdamaian dan untuk menghilangkan teroris. Tapi di sisi lain, ia menambahkan, rute perbatasan Turki akan menjadi penghalang kemajuan dalam upaya damai, karena rute itu telah menjadi pintu masuk para teroris dari berbagai negara.
Zakharova menegaskan bahwa ada kampanye media sengit yang dilancarkan oleh Barat untuk mempertahankan posisi dan mendukung kekuatan-kekuatan yang didanai oleh sekutu regional dan tidak masuk dalam proses politik, jika disabotase sekarang, maka akan memiliki konsekuensi yang mengerikan.
Ditanya tentang peran Turki, Saudi dan Qatar dalam apa yang terjadi di Suriah, Zakharova mengatakan bahwa mereka adalah pemain regional yang terlibat secara aktif di Suriah. Dia juga menuduh Turki berusaha melemahkan upaya perdamaian dan kontraterorisme di Suriah.
Zakharova juga menegaskan bahwa AS dapat memaksa “oposisi moderat” untuk menjauhkan diri dari al-Nusra, namun nampaknya mereka justru memperkeruh dan berusaha mengembalikan kekuatan teroris.
“Moskow menekankan kebutuhan perjuangan tanpa kompromi melawan teroris dan orang-orang yang bersama-sama dengan mereka melanggar gencatan senjata, adalah kelompok-kelompok tertentu seperti ekstrimis bersenjata Ahrar al-Sham dan Jaysh al-Islam,” Zakharova kepada wartawan.
Dia menyerukan mematuhi penghentian perjanjian permusuhan, menunjukkan bahwa alasan utama di balik eskalasi saat ini di Aleppo adalah provokasi dari teroris yang mencoba mengganggu kesepakatan yang mulai berlaku pada tanggal 27 Februari.
Diplomat Rusia itu juga mengatakan bahwa Rusia mengerahkan upaya besar untuk mengkonsolidasikan gencatan senjata di kota Aleppo.
Zakharova menunjukkan bahwa apa yang disebut “oposisi moderat” sebenarnya sama dengan teroris di Aleppo di mana mereka menembaki lingkungan perumahan dengan senjata dan roket untuk membunuh dan mengintimidasi penduduk setempat, dan menambahkan bahwa teroris al-Nusra didukung oleh AS untuk melancarkan serangan berdarah.
Zakharova mencatat bahwa Jabhat al-Nusra mencoba untuk menebus kerugian mereka di Aleppo, dan menambahkan bahwa pejuang baru dan senjata memasuki Suriah melalui perbatasan Turki-Suriah.
Dia juga menyerukan kepada kekuatan internasional dan regional yang memiliki pengaruh pada kelompok-kelompok bersenjata di Suriah untuk menekan agen mereka guna menjauhkan diri dari ISIS dan Jabhat al-Nusra serta berkomitmen untuk gencatan senjata.
Zakharova menunjukkan bahwa beberapa laporan media tentang apa yang terjadi di Aleppo, begitu bias dan diambil dari sumber-sumber yang tidak dapat diandalkan yang selalu menyalahkan pemerintah Suriah dalam eskalasi kekerasan selama kurun waktu 5 tahun konflik. [ARN]