arrahmahnews

10 Skandal Kerajaan Arab Saudi; Pangeran Nayef Terlibat Perdagangan Kokain (08)

Minggu, 05 Juni 2016,

RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM – Ini adalah fakta kehidupan yang menyedihkan dari sebuah monarki absolut yang super gila. Sementara masyarakat umum di Saudi tunduk pada aturan yang ketat dan tanpa belas kasihan dari polisi agama, keluarga kerajaan justru bebas bertindak seenaknya tanpa ada pembatasan dan mereka memiliki kehidupan yang super mewah, foya-foya, serta seringkali mereka melakukan Seks party (pesta seks), pesta narkoba dan penuh petualangan kemaksiatan lainnya. Inilah ancaman terbesar bagi mereka para bangsawan Saudi khususnya para pangeran dan putri Saudi dengan banyaknya skandal yang mereka ciptakan sendiri, itulah akibat mereka buta akan kekayaannya. Berikut adalah 10 skandal terbesar dan super heboh dalam kerajaan Arab Saudi. (Baca juga: 10 Skandal Kerajaan Arab Saudi; Eksekusi Mati Putri Misha’al di Depan Kekasihnya (07))

Skandal Pangeran  Nayef Terlibat Perdagangan Kokain

Pada tahun 2004, Pangeran Nayef bin Fawwaz Al Shalaan didakwa di Amerika Serikat dan Perancis atas keterlibatannya dalam operasi perdagangan narkoba antara Amerika Selatan dan Eropa. Skema ini terkait hubungan cinta antara sang pangeran dengan seorang wanita Kolombia bernama Doris Mangeri di University of Miami pada 1970-an. Mereka terus berhubungan dan kadang-kadang bertemu selama bertahun-tahun, dengan sang pangeran bahkan bertindak sebagai ayah pengganti  bagi anak-anak wanita tersebut. Pada tahun 1998, sang pangeran diduga telah bertemu dengan anggota sindikat narkoba Kolombia yang diperkenalkan oleh Mangeri. Sindikat itu dipimpin oleh Juan Gabriel Usuga dan Carlos Ramon, mantan saudara iparnya yang keduanya sama-sama kehilangan sebelah mata dalam sebuah kecelakaan dan telah menghasilkan jutaan dolar dalam perdagangan narkoba. Mereka berbagi sebuah peternakan di luar Medellin, Kolombia, yang mereka sebut Cyclops Cattle Ranch. (Baca juga: 10 Skandal Kerajaan Arab Saudi; Raja Abdullah Penjarakan 4 Putrinya (06))

Pangeran Narkoba Saudi

Pangeran itu diduga mengusulkan penyelundupan kokain dengan menggunakan jet pribadi Boeing 727 miliknya, lalu mencuci uang melalui bank yang dimiliki, Kanz Bank, “satu-satunya bank swasta Islam di Jenewa.” Pangeran tersebut memang memiliki riwayat penggunaan narkoba dan pernah didakwa di Mississippi terkait narkotika dan dikenai denda pada tahun 1984. Sindikat narkoba Kolombia itu dilaporkan menyetujui rencananya, dan 2.000 kilogram (4.400 lb) kokain diselundupkan ke sebuah rumah simpanan di Caracas melalui truk kentang, kemudian dipindahkan ke 100 koper Samsonite kosong, dan akhirnya ditempatkan dalam pesawat pangeran menuju rumah di Paris. Beberapa kokain kemudian dikirim ke Italia dan Spanyol. Sayang bagi konspirator tersebut, rumah tempat menyimpan narkoba di Paris dan pengiriman ke Spanyol dicegat oleh otoritas. Saat mereka bertengkar saling  menyalahkan, wanita Kolombia dan sang pangeran ditangkap di Amerika Serikat. (Baca juga: 10 Skandal Kerajaan Arab Saudi; Pemerkosaan Pelayan Bar di Plaza Hotel (02))

Meskipun kebijakan kerajaan Saudi kejam terhadap perdagangan narkoba, namun sang pangeran dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan. Karena tidak ada perjanjian ekstradisi antara kerajaan dan Perancis atau Amerika Serikat, tidak banyak bisa lakukan penyidik. Menteri dalam negeri Saudi, Pangeran Mohammad bin Nayef bin Abdel Aziz, bahkan mengancam untuk membatalkan beberapa penawaran bisnis dengan Perancis jika penyelidikan narkotika itu diteruskan. Pangeran Nayef bin Fawwaz Al Shalaan tetap bersembunyi. Di pengadilan, Usuga mengklaim bahwa saat ia bertanya kepada pangeran itu  mengapa ia menyelundupkan obat-obatan, sang pangeran menjawab: “Yang terjadi di dunia ini  sudah ditakdirkan. (Saya sudah) ditakdirkan Allah untuk menjual narkotika”. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d