arrahmahnews

PM Libya Tolak Intervensi Militer Asing

Minggu, 05 Juni 2016,

TRIPOLI, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana menteri Libya menolak kemungkinan adanya intervensi militer internasional yang konon katanya ditujukan untuk meningkatkan perjuangan anti-Daesh di negara yang dilanda konflik itu.

“Memang benar bahwa kami membutuhkan bantuan dari masyarakat internasional dalam perjuangan kami melawan terorisme dan itu benar bahwa ini adalah sesuatu yang telah kita terima,” kata Fayez al-Sarraj dalam sebuah wawancara dengan surat kabar mingguan Prancis Le Journal du Dimanche yang diterbitkan pada hari Minggu (05/06). (Baca juga: Pasukan Libya Rebut Kembali Dua Kota dari ISIS)

“Tapi kami tidak berbicara tentang intervensi internasional,” kata Sarraj, mencatat bahwa jejak asing di tanah Libya bisa menyinggung kebanggaan nasional dan “bertentangan dengan prinsip-prinsip kami.”

“Sebaliknya, yang kami perlukan adalah gambar-gambar satelit, intelijen, bantuan teknis … dan bukan pemboman,” jelasnya.

9a9080f2-60bb-4185-bc74-2225d03dbe24


Sarraj lebih lanjut mencatat bahwa ” kemenangan total melawan Daesh/ISIS di Sirte sudah dekat.”

“(Kami berharap) bahwa perang melawan terorisme akan dapat menyatukan Libya. Tapi itu akan memakan waktu lama. Dan masyarakat internasional tahu itu, “katanya.

Pada hari Jumat, Sarraj mengatakan ia yakin bahwa pasukan yang setia kepada pemerintahan persatuan Libya yang didukung PBB, yang dikenal sebagai Pemerintah Nasional Accord (GNA), akan membebaskan kota pesisir Sirte, benteng utama teroris Daesh/ISIS di Libya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca