Kamis, 9 Juni 2016
WASHINGTON DC, ARRAHMAHNEWS.COM – Arab Saudi kini bersiap menerima sejumlah helikopter Little Bird AH-6i lengkap dengan Hellfier 24 dari kontraktor Boeing aeronautika AS, sebuah penjualan yang seharusnya terlarang jika PBB tidak menghapus Kerajaan itu dari Daftar Hitam pelaku kejahatan perang terkait pelanggaran terhadap Hak anak.
Pada hari Rabu (08/09) kemarin, Boeing mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengirim sejumlah helikopter pengintaian dan penyerang ringan Little Bird AH-6i ke Arab Saudi pada akhir bulan, setelah perusahaan itu mnyelesaikan jalur produksi pesawat di Mesa, Arizona pada akhir pekan ini. (Baca juga:Ditekan Riyadh, PBB Hapus Arab Saudi dari Daftar Hitam)
Kontrak tersebut menghadapi ketidakpastian akhir pekan lalu ketika PBB memasukkan Arab Saudi pada daftar hitam sebagai tindakan dari hasil laporan tahunan Anak dan Konflik Bersenjata (CAAC), yang melaporkan bahwa Arab Saudi telah melakukan pelanggaran dengan megorbankan ratusan anak dalam pemboman sembarangan sekolah-sekolah dan rumah sakit di Yaman.
Sesuai dengan Undang-Undang Leahy, Departemen Luar Negeri AS dan Departemen Pertahanan dilarang memberikan bantuan militer kepada unit militer asing yang melanggar hak asasi manusia. Larangan ini meluas ke persetujuan penjualan senjata asing dengan kontraktor swasta AS, dimana hal ini akan menghentikan penjualan senjata AS ke Riyadh jika daftar hitam tak dihapus. (Baca juga:PBB Banjir Kecaman Pasca Hapus Saudi dari Daftar Hitam Pelanggar Hak Anak)
PBB mengumumkan pada hari Senin, setelah lobi dari utusan Saudi untuk PBB, bersama dengan pejabat AS dan Inggris, agar menghapus sementara Arab Saudi dari daftar hitam, menunggu penyelidikan lebih lanjut dari statistik yang disediakan dalam laporan.
Banyak yang menafsirkan bahwa langkah sementara untuk menghapus Arab Saudi dari daftar pembunuh anak ini sebagai langkah permanen, termasuk delegasi Saudi, yang keras mengumumkan bahwa keputusan itu “sudah final.”
Dengan diabaikannya kekejaman HAM yang dilakukan Saudi demi kepentingan politik dan ekonomi, telah membuka jalan bagi helikopter serang ringan untuk memulai debutnya di langit di Yaman. (ARN)
