arrahmahnews

Pasukan Suriah 20 km dari “Raqqah” Markas Besar ISIS

Jum’at, 10 Juni 2016

MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Duta besar Suriah untuk Rusia mengatakan pasukan Damaskus telah maju mendekati Raqqah, ibukota de facto kelompok teroris ISIS di Suriah, yang sekarang menyisakan 20 kilometer (12 mil) dari kota.

“Tentara Suriah berhasil bergerak maju, sekarang sekitar 20 km dari Raqqah,” kata Riyad Haddad pada Kamis, dan menambahkan bahwa militan meninggalkan pangkalan mereka “untuk bersembunyi.”

Haddad lebih lanjut menyatakan bahwa serangan teroris yang menargetkan warga sipil di Suriah menunjukkan ketidakmampuan teroris dalam melawan angkatan bersenjata Suriah.

Sebuah sumber militer Suriah, yang dirahasiakan identitasnya, juga mengatakan pasukan pemerintah yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, sekarang lebih dekat ke Raqqah dari pada pasukan bersenjata dari Unit Demokratik Suriah, yang terdiri dari koalisi pasukan Kurdi dan Arab.

“Kami secara bertahap bergerak menuju al-Raqqah dari selatan dan barat, serta lebih dekat dari pasukan oposisi, yang bertindak bersama-sama dengan Amerika Serikat,” katanya.

Kota Raqqah terletak di tepi utara Sungai Efrat, sekitar 160 kilometer timur Aleppo. Raqqah diserbu oleh teroris Takfiri pada bulan Maret 2013, dan pada tahun 2014 diproklamasikan sebagai pusat tugas-tugas administrasi dan kontrol teroris.

Sementara itu, pusat pemantauan gencatan senjata Rusia di Suriah memperingatkan bahwa teroris Front al-Nusra terus melakukan serangan ke daerah padat penduduk di Aleppo.

“Mortir dan peluncur roket telah menghujani perumahan penduduk” di seluruh wilayah zona perang, kata seorang wakil dari pusat pemantauan gencatan senjata Rusia.

Utusan Suriah untuk Rusia juga menuduh rencana Turki yang ingin membentuk sebuah “inkubator” untuk kelompok-kelompok teroris di utara Suriah, dan menekankan perlunya menutup perbatasan antara kedua negara dalam upaya untuk memotong aliran senjata kepada para teroris.

“Ada kebutuhan untuk menutup perbatasan Suriah-Turki dan melarang teroris, senjata, pendanaan ditujukan untuk kegiatan teroris, ada kebutuhan untuk menerapkan sanksi keras terhadap negara-negara yang melakukan hal itu,” kata Haddad.

Dia juga memperingatkan bahwa “teror akan menjadi bumerang bagi negara-negara yang tengah bermain dalam konflik Suriah.”

Damaskus menganggap Turki sebagai salah satu pendukung utama terori dalam melawan pasukan pemerintah di Suriah. [ARN]

 

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca