Senin, 11 July 2016,
SURIAH, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan beberapa pemimpin Eropa mengadopsi kebijakan yang salah, termasuk memberikan dukungan dan perlindungan politik kepada kelompok-kelompok teror di wilayah Suriah. Kebijakan salah ini menjadi akar penyebab penyebaran terorisme di benua itu.
Masalah Eropa akan menghadapi terorisme, ekstremisme dan gelombang pengungsi disebabkan oleh beberapa pemimpin Barat yang mengadopsi kebijakan yang tidak melayani rakyat mereka,” kata Assad kepada delegasi lima anggota dari Parlemen Eropa yang dipimpin oleh Javier Couso, Ketua Komite Urusan Luar Negeri Eropa, pada hari Minggu. (Baca juga: Bashar al-Assad; Tindakan Rusia di Suriah Juga Untuk Lindungi Eropa)
Presiden Suriah juga menambahkan bahwa kebijakan yang cacat, termasuk sanksi ekonomi yang diberlakukan terhadap negara itu, juga telah memperburuk kondisi hidup rakyat Suriah dan menyebabkan arus pengungsi menuju negara-negara lain meningkat untuk melarikan diri dari kekerasan.
Pergolakan di Suriah dan Timur Tengah secara alami mempengaruhi Eropa karena hubungan geografis dan budaya antara keduanya.
Couso dalam hal ini, mengatakan kunjungan mereka ke Suriah dengan menyaksikan penderitaan dan kesengsaraan yang menimpa rakyat Suriah yang disebabkan oleh kelompok-kelompok teror telah membuat mereka memutuskan untuk mengambil langkah-langkah mendesak seperti imigrasi ke negara-negara Eropa untuk memperbaiki kebijakan mereka dan mengangkat sanksi yang tidak adil yang mereka kenakan pada Suriah. (Baca juga: Strategi Baru Uni Eropa Perangi Bashar Assad)
Dia juga menyatakan bahwa rakyat Suriah memiliki hak untuk memutuskan masa depan negara mereka dan memilih kepala negara mereka, tidak ada campur tangan asing yang diperbolehkan dalam proses ini.
Pada hari Sabtu, delegasi bertemu dengan ketua parleman Suriah Hadiyeh Khalaf Abbas di Damaskus, dalam pertemuannya Couso menekankan bahwa kedaulatan Suriah tidak boleh dilanggar oleh negara lain.
“Kami datang ke Suriah untuk membangun pembicaraan dengan pemerintah Suriah dan parlemen. Kami juga di sini untuk mengetahui tentang status quo pemimpin agama setempat, rumah sakit dan orang-orang biasa. Kami berpikir bahwa tidak ada negara yang boleh ikut campur dalam urusan negara lain,” katanya.
Couso juga menyatakan harapan bahwa laporannya dari situasi lapangan di Suriah kepada Parlemen Eropa akan membuat legislatif menghapus sentimen anti-Suriah sesegera mungkin. (ARN)
