arrahmahnews

Buntut Kudeta, Erdogan Tutup Semua Akademi Militer Turki

Senin, 1 Agustus 2016

ANKARA, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Turki mengatakan ia akan menutup akademi-akademi militer negara itu sebagai tindakan keras menyusul kudeta yang gagal.

Independet.co.uk melaporkan pada Minggu (31/07), bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan sebaliknya “universitas militer nasional” akan didirikan sebagai bagian dari perombakan militer negara itu. (Baca juga:RT: Menteri Kehakiman Turki Bohong! Gulen Masih Berada di AS)

Turki mengumumkan perubahan luas di tubuh angkatan bersenjata pada Rabu lalu dengan mempromosikan 99 kolonel ke peringkat jendral atau laksamana serta pemberhentian hampir 1.700 personel militer atas dugaan hubungan mereka dengan kudeta.

Pembersihan yang dilakukan itu telah menargetkan siapa saja yang dituduh terkait dengan ulama Muslim yang berbasis di AS, Fethullah Gulen, yang dituduh oleh Ankara mendalangi kudeta pada 15 Juli, di mana Erdogan mengatakan 237 orang tewas dan lebih dari 2.100 terluka. (Baca juga:Buntut Kudeta, Erdogan Tutup 1.043 Sekolah dan 15 Universitas dalam Sehari)

Erdogan juga mengatakan bahwa ia ingin memperkenalkan perubahan konstitusi yang akan membuat agen mata-mata Turki dan kepala staf militer langsung di bawah kendalinya.

“Kami akan memperkenalkan paket konstitusional kecil [ke parlemen] yang, jika disetujui, akan membawa Organisasi Intelijen Nasional [MIT] dan kepala staf di bawah kendali presiden,” katanya kepada A-Haber televisi pada hari Sabtu lalu. (Baca juga:Pejabat Turki: Erdogan Akan Ambil Alih Kontrol Militer dan Intelijen Turki)

Sebelumnya, pemerintah Turki membatalkan paspor dari sekitar 50.000 orang untuk mencegah mereka meninggalkan negara itu.

Efkan Ala, menteri dalam negeri, mengatakan lebih dari 18.000 orang sejauh ini telah ditahan dengan tuduhan terkait upaya untuk menggulingkan Erdogan, sementara ribuan staf pemerintah berada di bawah penyelidikan.

Presiden Turki itu telah menghadapi kritik atas skala tindakan keras pasca kudeta. Menurut angka terbaru yang dikutip oleh kantor berita negara, Anadolu, ia telah melakukan penangkapan, penghapusan dan suspensi ke lebih dari 70.000 orang,meliputi pekerja di peradilan, sistem pendidikan, media, perawatan kesehatan dan sektor lainnya. (Baca juga:Erdogan Manfaatkan “Kudeta” Untuk Terapkan Kebijakan Ekstremis di Turki)

Outlet-outlet media dan wartawan telah sangat terpengaruh oleh tindakan keras yang memperketat cengkeraman Erdogan atas kekuasaan di Turki. Awal pekan ini pemerintah Turki memerintahkan penutupan setidaknya 131 surat kabar, stasiun televisi dan radio, majalah, penerbit dan kantor berita. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca