Minggu, 07 Agustus 2016,
PYONGYANG, ARRAHMAHNEWS.COM – Korea Utara mengatakan AS sedang merencanakan serangan nuklir preemptive setelah Washington mengumumkan penyebaran pesawat pembom B-1 di Pasifik.
Pada hari Sabtu, Korea Utara mengatakan AS telah “menjadikan semua lebih jelas dalam gerakan mereka untuk menggulingkan DPRK dengan memobilisasi semua hardware perang nuklir.”
Pesawat pembom strategis yang ditetapkan oleh AS untuk ditempatkan di Pulau Guam pada hari Sabtu adalah sebuah langkah disebut Pentagon rotasi rutin pembom B-52. (Baca juga: Kedubes Korut; AS Bertanggung Jawab Atas Perang Korsel dan Korut)
“Musuh-musuh menggertak bahwa mereka dapat melakukan serangan nuklir pada DPRK dengan membiarkan lalat B-1B di atas semenanjung Korea dalam waktu dua-tiga jam di kontingensi,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada media pemerintah Korea Utara.
Pada tanggal 29 Juli, angkatan udara AS mengumumkan bahwa mereka akan menjadi pertama kalinya bahwa B-1 dikirim ke Guam sejak April 2006.
B-1 dirancang oleh Rockwell International (sekarang bagian dari Boeing), Rockwell B-1 Lancer adalah pembom strategis empat mesin berat yang digunakan oleh angkatan udara AS sebagai bomber supersonik.
“Langkah-langkah tersebut untuk memperkuat nuklir dan imperialis AS sedang membuat serangan nuklir preemptive ke DPRK,” tambah pernyataan Pyongyang.
Sebelumnya pada bulan Juli, Korea Utara berjanji akan “merespon” atas setiap penyebaran sistem rudal THAAD AS di Semenanjung Korea. (Baca juga: Rudal Korut Capai Amerika, AS Siap Berunding)
Ketegangan telah melebar di wilayah ini sejak Januari, ketika Korea Utara mengatakan telah berhasil melakukan uji coba bom hidrogen, uji coba nuklir keempat, dan bersumpah untuk membangun program nuklirnya untuk pencegahan terhadap potensi agresi dari AS dan sekutu regionalnya.
Sebulan kemudian, Pyongyang meluncurkan roket jarak jauh untuk menempatkan satelit observasi bumi ke orbit. Namun, Washington dan Seoul mengecam hal itu sebagai uji coba rudal balistik antarbenua. (ARN)