arrahmahnews

Sekjen Hizbullah: Perang 2006 Hancurkan Semangat, Kesombongan dan Eksistensi Zionis

Minggu, 14 Agustus 2016,

BINT JBEIL, ARRAHMAHNEWS.COM – Dalam pidato televisinya, Sabtu (13/08) pada peringatan ulang tahun ke-10 kemenangan Lebanon melawan Israel di Perang 33 Hari tahun 2006, Sekjen Hizbullah, Sayyed Hassan Nashrullah menekankan bahwa era kekalahan telah pergi. Ia menyebut bahwa perang 2006 telah menghantam entitas Zionis baik dalam semangat, kesombongan maupun eksistensi mereka. (Baca juga: BELA HIZBULLAH, Jenderal Rusia Bersitegang dengan Wartawan Barat)

“Dampak dari hal ini adalah kerugian yang menimpa institusi militer Israel. kerugian ini menyebabkan ketidakpercayaan antara tentara, komando politik dan orang-orang Israel, sesuatu yang memiliki efek yang menentukan pada entitas Zionis,” kata Sayyed Nashrullah.

Berbicara di hadapan kerumunan masyarakat dalam peringatan kemenangan Juli di selatan kota Bint Jbeil itu, Sayyed Nashrullah mengulang kembali perkataannya yang terkenal bahwa “Israel lebih lemah daripada jaring  laba-laba”. (Baca juga: Politisi Berbagai Negara Kecam Keputusan Liga Arab “Memblacklist” Hizbullah)

“Pada tahun 2000, saya mengatakan bahwa ‘Israel’ lebih lemah dari jaring laba-laba. Pernyataan ini tertancap dalam ingatan Israel ‘, dan perang Juli datang untuk mengkonfirmasi kenyataan ini”.

Sayyed Nashrullah menyatakan bahwa pertempuran Bint Jbeil selama perang Juli adalah bagian dari perang kontra psikologis gerakan perlawanan. (Baca juga: Masyarakat Arab Tolak Sebut Hizbullah Sebagai “Organisasi Teroris”)

“Tentara jaring laba-laba itu tidak mampu masuk ke stadion Beint Jbeil dan melawan perkataan saya,” ungkap Sayyed Nashrullah yang disambut sorak-sorai masyarakat kota selatan yang telah menjadi saksi pertempuran heroik antara pejuang Hizbullah dan tentara Israel itu.

Menurutnya militer Israel mengalami guncangan hebat pasca perang 2006 dan mulai runtuh.

Pemimpin gerakan perlawanan itu mengatakan bahwa perlawanan telah berhasil menggagalkan tujuan agresi Israel dalam perang tahun 2006, dengan merinci pencapaian strategi keamanan militer setelah perang Juli tersebut.

Sayyid Nasrallah juga menegaskan bahwa roket milik gerakan perlawanan dapat mencapai wilayah mana saja di daerah-daerah pendudukan.

Disisi lain, pemimpin Hizbullah ini juga menekankan bahwa AS telah menciptakan kelompok teroris takfiri ISIS dalam rangka untuk menghancurkan gerakan perlawanan setelah mereka gagal melakukannya dalam perang 2006.

“AS menciptakan ISIS setelah gagal untuk menghancurkan gerakan perlawanan dalam perang Juli. Washington melakukannya dalam upaya untuk memukul poros perlawanan dan terutama Hizbullah. “

“Setelah skema ” Timur Tengah baru ” yang gagal, dan setelah AS tidak bisa melakukannya di Afghanistan dan Irak, Washington mengandalkan rencana perang proxy,” kata Sayyid Nashrullah, menekankan bahwa dengan rencana ini AS ingin menyingkirkan kedua kelompok baik takfiri maupun perlawanan. (Baca juga: 3 Dajjal ‘AS, Saudi, Israel’ Kecil Dunia)

Sekjen Hizbullah sementara itu, menyerukan kepada para takfiri untuk menghentikan aksi mereka yang mendukung AS dan entitas Zionis. Sayyed Nasrallah juga bersumpah bahwa Hizbullah akan melanjutkan pertempuran terutama di kota Aleppo, Suriah karena “tak ada lagi pilihan lain”. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca