Amerika

Kematian Misterius Penulis Buku Anti-Clinton “Victor Thorn”

Minggu, 21 Agustus 2016,

WASHINGTON DC, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang penulis Anti Clinton, Scott Robert Makufka, yang lebih dikenal dengan nama samarannya Victor Thorn, ditemukan tewas awal bulan ini. Dalam sebuah acara radio beberapa waktu sebelum kematiannya, Victor Thorn mengatakan: “Jika sampai saya ditemukan tewas, maka itu adalah pembunuhan. Saya tidak akan pernah bunuh diri”. (Baca juga: Wikileaks Versus Hillary Clinton Ratu Skandal Email, Ganjal Konvensi Partai Demokrat)

Thorn adalah penulis beberapa buku anti-Clinton selama bertahun-tahun.

Victor Thorn telah berbicara dengan Texe Marrs tentang ‘The Clinton Body-Count’ beberapa bulan sebelum ia ditemukan tewas pada hari ulang tahunnya, 1 Agustus lalu dengan laporan kematian akibat luka akibat tembakannya sendiri.

“Kontributor American Free Press, Victor Thorn, 54, yang sudah lama menjadi peneliti dan kritikus Hillary dan Bill Clinton, telah ditemukan tewas. Laporan polisi menunjukkan ia meninggal karena luka tembak yang dilakukannya sendiri,” demikian Political Insider melaporkan.

Penulis lebih dari 20 buku itu terkenal karena bukunya the Clinton trilogy, “tiga karya definitif yang menyelidiki sejarah pasangan penguasa (Hillary dan Bill) termasuk skandal mesum mereka, kekerasan seksual Bill Clinton terhadap beberapa wanita, dan kasus obat di Arkansas saat Clinton masih menjadi gubernur negara bagian tersebut.

AMERICAN FREE PRESS menghubungi State College (Pa.) Departemen Kepolisian untuk mengetahui perkembangan berita bunuh diri dari Victor Thorn, yang nama lahirnya adalah Scott Robert Makufka itu. AFP menanyakan kepada petugas polisi yang menerima telepon apakah ada perkembangan terbaru mengenai kasus Thorn, namun polisi tidak memberi tanggapan.

“Ada sesuatu yang terjadi pada Senin pagi, tapi saya tidak tahu apakah kami sudah merilis identitas atau rincian apapun tentang hal itu sekarang,” jelas petugas. (Baca juga: Pangeran Saudi; Riyadh Danai 20% dari Kampanye Presiden Hillary Clinton)

Saat AFP bertanya mengenai kapan kira-kira polisi akan merilis keterangan lebih lanjut, petugas itu mengelak untuk memberi jawaban.

“Bukan saya. Saya tidak tahu apa status penyelidikannya. Saya belum melihat detektif yang bertugas saat itu. Mereka akan merilis secepat yang mereka bisa. Saya tidak tahu apa masalahnya atau rinciannya hingga saat ini. “

Buku terbaru Thorn yang berjudul “Crowning Clinton: Why Hillary Shouldn’t Be in the White House” , mendiskripsikan penuntutan serius mengenai kegiatan kriminal Hillary Clinton.

Kematian Thorn terjadi setelah kematian misterius beberapa koperasi liberal dalam beberapa bulan terakhir. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca