arrahmahnews

Hillary Clinton, Idola Baru Raja-raja Arab

Sabtu, 27 Agustus 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Pegiat dan pengamat muda Ahmed Zain Oul Mottaqin dalam akun facebooknya menulis sebuah analisa menarik tentang “Derasnya Petro Dolar Raja-raja Arab kepada Hillary Clinton”, berikut tulisannya,

HILLARY CLINTON, IDOLA BARU RAJA-RAJA ARAB

Sebuah pertanyaan menggelitik, kira-kira apa yang menyebabkan Rezim-rezim arab petrodollar begitu jor-joran mendonasikan puluhan juta dolar untuk kampanye Hillary Hillary Clinton?

Rezim Saudi pada akhir 2014 ‘mendonasikan’ 10-25 juta dolar ketika ia memulai pencalonan Presiden, ditambah 1-5 juta dolar oleh yayasan “Friends of Saudi Arabia” yang donaturnya adalah Pangeran Saudi. Clinton Fondation juga mengakui menerima 1-5 juta dolar dari rezim Qatar, Uni Emirat Arab dan Kerajaan Brunei. Kuwait pun mendonasikan 5-10 juta dolar kepada lembaga ini. (Baca juga: Pangeran Saudi; Riyadh Danai 20% dari Kampanye Presiden Hillary Clinton)

Ada apa sebenarnya yang terjadi ketika Rezim-rezim arab petrodollar bertabur fulus dan lemak ini seakan berlomba mendonasikan uang ke “lembaga amal” milik Hillary Clinton?

Dari jurnal karya Glenn Greenwald yang saya baca, salah satu project utama Clinton Foundations adalah penghapusan inequalitas kekayaan, artinya ketidaksetaraan kekayaan yang menyebabkan kesenjangan ekonomi yang signifikan baik di dalam dan antar negara-negara harus dieliminasi.

Yang jadi pertanyaan, akal sehat mana yang bisa menerima bahwa Kings of Fulus di Monarki Saudi dan Qatar dengan Limousine berbalut emas mereka rela mendukung “penindasan ekonomi” seperti itu?

Jika anda menganggap ini hanyalah amal dan kedermawanan para penguasa itu untuk menolong mereka yang membutuhkan, maka selamat anda pasti kaya raya jika melelang otak anda (karena masih ori), atau IQ anda masih 11-12 dengan kaum unyu-unyu pemuja ‘Sultan’ Erdogan. (Baca juga: Raja Saudi Danai Kampanye PM Netanyahu Ternyata TIDAK HOAX)

Rezim-rezim diktator represif berdaster ini tidak pernah menyumbangkan apapun saat Hillary masih sebagai Sekretaris Negara, tapi mendadak dermawan ketika Hillary menjabat sebagai Menteri Luar Negeri alias bos para diplomat Amerika, apalagi saat ini ia sudah di ujung perjalanan menuju USA 1.

Ya transfer dana kampanye dari Timur tengah dengan kedok “Bantuan Lembaga Amal” ini sudah rahasia umum dan dijadikan senjata bagi pendukung capres sebelah Donald Trump untuk memojokkan Hillary, namun para loyalis Hillary membalas dengan menyebut kaum Anti-Clinton Foundations sebagai kaum yang cuek terhadap para bayi penyandang HIV atau para bighot anti gay. (Hillary Foundations selama ini dikenal sebagai salah satu lembaga pro kampanye LGBT). (Baca juga: Menhan Saudi Kuras Uang Rakyat dan Kerajaan)

Bukan hanya ini senjata Trump fans Club menyerang Hillary, kemarin Donald Trump saat kampanye juga sempat menyebut Hillary dan Obama sebagai pendiri ISIS yang membuat para tentara virtual Demokrat mencak-mencak. (mereka baru berkata jujur jika sedang dalam perang satu sama lain)

Ok, kembali ke topik mengapa rezim-rezim kaya lemak itu begitu jor-joran ‘berdonasi’? Kalau bisa saya bilang salah satunya ya Suriah. Tidak perlu jadi ahli geopolitik untuk mengetahui kerjasama intim diplomasi USA di bawah Menlu Hillary dengan Rezim-rezim Arab teluk dalam mengeroyok Rezim Assad yang dianggap tidak bersahabat, tidak bisa diatur dan “bukan antek-antek”. (detailnya sangat panjang) Ya, bisa juga disebut sebagai bentuk ‘terima kasih’ dan ‘investasi ke depan’. (Baca juga: Inilah 10 Kesamaan Antara Israel dan Saudi)

Sisi lainnya, rezim-rezim ini melihat peluang berharga untuk ‘menjilat’ dan mengamankan akses langsung ke orang yang dianggap paling realistis menjadi orang terkuat di USA, ini penting demi lancarnya “lobi-lobi” ke depan. Ya, kurang lebih sama saja mentalnya dengan pejabat-pejabat korup & nepotis di negeri ini.

Ya tapi seperti biasa, para kaum religius tapi polos, pemuja Rezim-rezim arab yang mereka anggap “representasi penegak syariat” mana pernah tahu yang begini (dan memang tidak boleh tahu). Mungkin mereka menganggap betapa mulianya para “pemimpin Islam” kami mendonasikan sebagian hartanya di jalan amal. Pffft.. adakah satu saja di muka bumi ini manusia yang lugunya seperti mereka?

Dan kalau memang mereka ingin berdonasi, mengapa harus ke lembaga penyokong LGBT seperti Clinton Foundations? Bukankah percuma saja kalian teriak-teriak anti Homo, anti gay, anti lesbong dan anti transgender sementara “para pemimpin Islam” pujaan kalian justru jadi donatur lembaga pro-LGBT? Ya, politik dan kekuasaan bisa mengubah Rezim-rezim anti-gay menjadi donatur lembaga pro hak-hak kaum gay. (Baca juga: 10 Skandal Kerajaan Arab Saudi; Pangeran Homo dan Pembunuhan Kekasih Gaynya(04))

Ya, dan mau saya kasi tau satu lagi? Biasanya mereka ini orang-orang yang sama dengan yang kemarin memuja-muja Erdogan sambil mengutuk Israel, padahal di belakang rezim Erdogan begitu intim dengan Israel dan ‘menormalisasi’ hubungan. Mau berapa kali dikadalin?

Dimana-mana orang lugu emang gampang dikadalin. Tapi mungkin beda jika kadalnya berjidat kuririn, bercelana cingkrang dan berjenggot Charles Darwin, kalau yang ini kadalnya sudah stempel HALAL. (ARN)

Sumber: Akun Facebook Ahmed Zain Oul Mottaqin

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca