Analisa

Analis; Invasi Turki di Suriah Untuk Gulingkan Assad

Senin, 29 Agustus 2016

SURIAH, ARRAHMAHNEWS.COM – Invasi Turki yang didukung AS sekarang bergerak lebih jauh dari target di tanah Suriah untuk merebut Al-Bab sesuai dengan keinginan Erdogan untuk mewujudkan “safe haven” / “no fly zone”, dan melindungi operasi pemberontak dari serangan udara Rusia dan Suriah.

Al-Bab adalah jalur utama yang dirahasiakan di selatan ke Aleppo dari perbatasan Turki.

Turki telah memberikan suplai amunisi, perlengkapan militer, artileri, dan tank mengalir deras seperti air ke Free Syirian Army untuk menaklukkan selatan Aleppo dan Latakia.

Turki jelas tidak mengkoordinasikan serangan dengan pemerintah Suriah yang mengutuk sebagai pelanggaran kedaulatan. Panggilan Kremlin pada Turki untuk berkoordinasi dengan Damaskus sambil melambaikan komunikasi di Jenewa telah benar-benar diabaikan. Sayangnya ada sedikit yang bisa mereka lakukan pada saat ini tanpa terlibat dalam perang skala penuh dengan Turki dan AS di Suriah. Sementara, Turki dan AS berkeinginan mengambil Aleppo sebagai alat untuk menekan negosiasi damai untuk memaksa Assad mundur.

Invansi_Turki

Mengamankan koridor Jarablus dari YPG, di mana pasukan Kurdi berusaha merebut “wilayah” timur dan barat di sepanjang perbatasan Turki untuk mencegah jalur pasokan sampai ke “pemberontak Suriah” dari Turki. Itu sebabnya Turki telah mengambil tindakan terhadap YPG dengan dalih memerangi ISIS. Turki tidak akan menerima kontrol Kurdi atas wilayah yang membentang luas di sepenajang perbatasan Suriah-Turki tanpa mengambil tindakan.

Turki menginvansi Suriah bukan hanya dengan militer sendiri, tetapi dengan ribuan “kelompok pemberontak” termasuk kelompok-kelompok yang didukung AS seperti FSA yang bersekutu dengan Al-Qaeda / Jabhat Nusra / Jabha Fath al-Sham dan Nureddin al-Zinki yang dilaporkan membentuk barisan depan. Wilayah Suriah yang telah dibebaskan langsung diserahkan kepada mereka oleh militer Turki, hanya bertukar kontrol dari satu kelompok teroris ISIS kepada kelompok teroris lain, yang media korporasi lebih menerima dan sebagai perang proxy dari rezim Erdogan, AS, Arab Saudi dan Qatar.

Pasukan Kurdi YPG / SDF telah membuktikan bahwa mereka tidak menjadi apa-apa kecuali dikhianati oleh AS, untuk menarik diri dari Manbij setelah berhasil mengeluarkan ISSI, dan semua posisi timur di Efrat atas perintah Biden saat ia mementaskan konferensi pers di Ankara bersama Erdogan. Mereka telah melayani sekutu mereka dalam memberikan dalih bagi Turki untuk menyerang Suriah.

Dalih invasi Turki ke Suriah:

“Pembebasan Jarablus dari ISIS dan memberikannya kepada Front al-Nusra/Jabha Fath al-Sham, untuk menciptakan zona larang terbang untuk melindungi militan dari serangan udara Rusia dan Suriah, jika gagal – plan B – partisi Suriah, jika diperlukan”.

cd464a27-ef70-4316-85cc-ea0dd173d

Yang menjadi pertanyaan, mengapa Rusia tidak “menunjukkan reaksi” atas operasi militer Turki dan fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan? Seharusnya Suriah melakukan protes keras dan memberikan ancaman pada Ankara atau ini semacam konspirasi dari aliansi Eurasia dan kesepakatan untuk mengakhiri konflik di Suriah.

Teori ini benar-benar terlalu absurd dan terlalu mengada-ada atau angan-angan saja. Lihat bagaimana Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan kepedulian atas operasi Turki di Suriah”. Sementara, Damaskus mengutuk pelanggaran kedaulatan Suriah yang dilakukan oleh Turki di Jarablus.

Apa respon yang Anda harapkan? Apakah Anda pikir Rusia akan menembak pesawat AS dan Turki serta membom pasukan Turki di Suriah? Kudeta gagal di Turki hanya pergolakan kecil, militer Turki masih cukup besar untuk menghancurkan gugus tugas militer Rusia di Suriah. Selain itu, reaksi Rusia juga akan menyulut perang dengan NATO.

Apa yang Rusia lakukan ketika AS, Inggris, Perancis diam-diam menaruh pasukan khusus mereka di tanah Suriah selama setahun terakhir? Apa tanggapan Kremlin, hanya beberapa hari yang lalu, ketika AS mengumumkan zona larangan terbang di atas tentara proxy mereka (SDF), dan mengancam akan menembak jatuh jet Rusia dan Suriah?

Turki_Rusia

Tidak ada. Mereka tidak melakukan apa-apa kecuali hanya “meredam” dengan keberatan. Bukan karena mereka ingin hal itu terjadi, tetapi karena tidak ada yang bisa mereka lakukan, dan Kremlin tidak bersedia mengambil resiko berperang dengan AS dan Turki (yaitu NATO) untuk Suriah.

Mereka juga tidak akan membuat ancaman atau tuntutan tentang pelanggaran kedaulatan Suriah. Menggertak bukan gaya mereka. Mereka akan terus memainkan game lama di Suriah tanpa konfrontasi militer langsung dengan AS dan Turki. Mereka terus mendorong penyelesaian krisis dengan negosiasi yang menguntungkan bagi Damaskus. Semua orang masih bermain sandiwara bahwa mereka semua dalam konflik di Suriah untuk melawan teroris ketika kita semua tahu bahwa itu hanyalah sebuah alasan untuk perubahan rezim.

AS dan Turki juga ingin penyelesaian yang dinegosiasikan – hanya saja tidak bersedia menerima status qou dan berniat untuk meningkatkan dan menciptakan fakta-fakta baru di lapangan, terutama di sekitar Aleppo, yang mereka harapkan akan memaksa Rusia untuk menerima “Assad Harus Pergi”, jelas ini penyelesaian yang lebih menguntungkan bagi mereka.

Erdogan sebenarnya jauh lebih keras dan lebih ngotot dalam menuntut “safe haven” / “no fly zone” sebagai proxy dari koridor Jarablus. Erdogan mendorong hal itu beberapa kali, namun Obama menolaknya. Sekarang amukan Erdogan dan kurangnya dukungan Barat selama kudeta militer, dijadikan sebagai alat untuk memeras Obama untuk menyetujui keinginan Turki, dan AS berada dalam posisi pemulihan hubungan pasca keterlibatan CIA dalam kudeta Turki.

Secara keseluruhan, AS telah menempatkan hegemoni untuk “Assad Harus Pergi!” Mereka tidak bisa menerima selain dari perubahan rezim. Pada akhirnya, setelah Hilary Clinton berkuasa pada awal tahun depan dan meningkat situasi lebih jauh dari yang telah dilakukan oleh Obama. Saya takut Rusia hanya akan mengangkat tangan mereka dan pergi – tidak bersedia untuk Perang Dunia ketiga atas Suriah. [ARN]

Sumber; Mark Sleboda, Moon Over Alabama.

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca