Rabu, 24 Agustus 2016
NEW YORK, ARRAHMAHNEWS.COM – Utusan Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa Arab Saudi, Turki, dan Qatar memberikan dukungan keuangan dan militer untuk kelompok-kelompok militan Takfiri di negaranya.
Berbicara pada konferensi pers di New York, Senin, Bashar al-Jaafari mengatakan bahwa pemerintah di Riyadh, Ankara dan Doha tetap mengaku mendukung rakyat Suriah bahkan saat mereka meningkatkan konflik kekerasan di Suriah.
Diplomat senior Suriah mengatakan bahwa sanksi keuangan parah yang dikenakan pada Suriah telah serius mempengaruhi seluruh sektor ekonomi dan rumah tangga, dan serangan udara koalisi militer pimpinan AS terhadap posisi Daesh konon telah menimbulkan kerusakan infrastruktur sipil di negara itu senilai lebih dari satu miliar dolar.
Jaafari mengatakan bahwa pesawat milik koalisi pimpinan AS membom dan menghancurkan 1.000-megawatt pembangkit termal di kota barat laut Aleppo yang strategis dan terletak sekitar 355 kilometer (220 mil) di utara ibukota, Damaskus, Oktober lalu.
Duta Besar Suriah untuk PBB itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa kelompok teroris Takfiri yang disponsori asing mulai menghancurkan monumen bersejarah dan melakukan penjarahan pabrik dan bengkel industri di Aleppo satu setengah tahun setelah pecahnya krisis Suriah, dan terus menargetkan lingkungan perumahan dengan mortir dan roket.
Jaafari lebih lanjut mengutuk upaya oleh beberapa pihak internasional untuk menyembunyikan kekejaman yang dilakukan oleh kelompok teroris di Suriah tersebut.
Suriah telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing sejak Maret 2011. Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura memperkirakan bahwa lebih dari 400.000 orang telah tewas dalam konflik.
Pada tahun 2014, PBB mengatakan tidak lagi akan memperbarui jumlah korban tewas resmi untuk Suriah. (ARN)
Sebar:
