Minggu, 04 September 2016,
CHINA, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pintu masih tertutup sampai hubungan antara Moskow dan Ankara benar-benar pulih.
Hubungan antara Rusia dan Turki memburuk setelah Turki menembak jatuh jet Rusia dekat perbatasan pada tahun 2015. (Baca juga: Turki Tembak Pesawat Rusia, Bentuk Kampanye Sengit Sang “Teroris” Erdogan di Suriah)
“Masih banyak yang harus dilakukan dalam rangka untuk benar-benar membangun kembali kerjasama di semua bidang,” kata Putin setelah pertemuan bilateral dengan rekannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan di kota China selatan Hangzhou, pada Sabtu menjelang pertemuan puncak G20.
“Kami melihat bahwa Turki akan melalui masa sulit. Kami senang bahwa situasi politik kembali normal, dan Kami menyadari bahwa negara ini berjuang melawan teror dan menghadapi ancaman serius,” tambahnya.
Turki telah diganggu oleh serangkaian serangan teroris selama beberapa tahun terakhir dan baru-baru ini menggagalkan upaya kudeta. Beberapa waktu lalu juga telah meluncurkan serangan ke wilayah Suriah, di mana ia mengklaim berjuang melawan kelompok teroris ISIS dan militan Kurdi. (Baca juga: Intelijen Suriah Sita 25 Ton Obat-Obatan Kiriman Turki Untuk ISIS)
Putin lebih lanjut menekankan bahwa “setelah normalisasi hubungan sepenuhnya tercapai, kita akan mampu bergerak maju lebih cepat.”
Pada gilirannya, Erdogan menyatakan bahwa “tindakan tertentu” akan dilakukan oleh kedua negara untuk meneruskan normalisasi hubungan. (ARN)
Sebar:
