arrahmahnews

Jomblo Seumur Hidup? Lebih dari Setengah Juta Pemuda Jepang jadi Penyendiri

Jum’at, 9 September 2016

TOKYO, ARRAHMAHNEWS.COM – Di Jepang sekitar 541.000 orang antara usia 15 dan 39 adalah penyendiri. Angka ini diambil menurut survei pemerintah yang dirilis Rabu (07/09).

Menurut Japan Times Hikikomori adalah istilah Jepang yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang menarik diri dari masyarakat. Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan mendefinisikan hikikomori sebagai orang-orang yang telah tinggal di rumah selama minimal enam bulan tanpa pergi ke sekolah atau bekerja, atau berinteraksi dengan orang lain,.

Sebuah survei pada bulan Desember 2015 tidak melibatkan mereka yang berusia 40 dan lebih, mengungkapkan bahwa 35 persen dari total yang disebutkan suah berada di rumah untuk setidaknya tujuh tahun, mendokumentasikan tren tinggal tinggal di rumah untuk waktu yang lama. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah hikikomori berusia antara 35-39 telah meningkat dua kali lipat.

Menurut Tamaki Saito, seorang psikiater Jepang dan ahli terkemuka fenomena hikikomori di negara itu, mengatakan bahwa keadaan hikikomori mirip dengan alkoholisme, dan banyaknya dukungan sangat penting. Dalam bukunya Hikikomori: Adolescence without End, ia menganalisis berbagai aspek mengenai kondisi tersebut.

Saito menunjukkan bahwa masalah ini disebabkan terutama oleh hubungan antara orang tua dan anak mereka, dan tekanan orang tua terhadap anak-anak di Jepang, terutama laki-laki. orang tua Jepang memiliki harapan yang tinggi pada anak-anak, dimana hal itu sering bertentangan dengan aspirasi anak. Akibatnya, jika seorang anak gagal ia kehilangan kepercayaan diri dan harga diri, yang kemudian diikuti dengan periode penarikan diri dari masyarakat. Saito menyebut bahwa Jepang dan banyak negara lain, di mana industrialisasi berjalan begitu cepat, struktur sosial dan keluarga menjadi berubah, hingga menimbulkan fenomena hikikomori. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca