Rabu, 21 September 2016,
WASHINGTON, ARRAHMAHNEWS.COM – Partisipasi militer Rusia atas Suriah memberi pelajaran penting bagi Amerika Serikat, yang menjadikan Presiden Obama tampak sebagai pecundang dalam perang politik luar negeri, sebagaimana yang ditulis dalam headline surat kabar “The Washington Post”. (Baca juga: AS Khianati Rusia Terkait Opisisi Moderat)
Mantan presiden Amerika Josh Bush berulang kali menekankan sejak tahun 2012, pengiriman pasukan militer Amerika ke Suriah, untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di sana tidak akan efektif. Banyak dari kalangan politisi menyerukan pada Obama untuk memutuskan intervensi militer Obama untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk Amerika dan sekutunya. Akan tetapi Obama menentang dengan mengatakan intervensi militer di Suriah hanya akan memperburuk situasi kemanusiaan dan memperkuat posisi militan, seperti yang terjadi di Afghanistan dan Iraq, menurut kutipan surat kabar itu. (Baca juga: Berkedok Memerangi ISIS, Amerika Membom Pasukan Suriah)
Washington Post juga menulis bahwa Rusia telah membuktikan bahwa dengan intervensi yang terbatas di Suriah mampu mengubah peta militer di lapangan tanpa kerugian sedikitpun, bertentangan dengan pernyataan Presiden Obama. Rusia tidak terjebak di Suriah, tetapi sebaliknya, tanpa ada kerugian yang disebutkan, mampu mencapai hasil yang signifikan dan mampu melakukan negoisasi dengan Amerika Serikat sesuai dengan syarat-syaratnya. (Baca juga: Rusia Ungkap Tujuan Licik Serangan AS terhadap Tentara Suriah)
Penulis menutup artikelnya dengan mengatakan bahwa perundingan akhir antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry bahwa Rusia telah membantu Amerika dalam menghidupkan kembali rencananya, dimana ia memimpin gencatan senjata dengan menahan pasukan pemerintah di posisinya yang baru-baru ini mampu mengambil alih pinggiran Aleppo, dan jika gencatan senjata berlangsung dalam jangka waktu lama maka Amerika Serikat akan dipaksa bergabung dengan Rusia dalam memerangi teroris, dan Barat pun terpaksa mengakui bahwa masalah suriah sebenarnya adalah kelompok-kelompok ekstremis dan bukan pemerintahan Bashar Assad. (ARN)
Silahkan bergabung di channel http://telegram.me/arrahmahnews untuk dapatkan update berita terbaru
